Program lisdes yang tersisa merupakan daerah-daerah ekstrim yang semakin sulit dijangkau, penuh risiko, remote area, dan berada di 3T

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) berkomitmen penuh untuk menyediakan listrik hingga ke seluruh pelosok tanah air, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama dengan pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI dalam agenda rapat kerja bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Rabu (10/7/2024) menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN) di 2025 untuk PLN sebesar Rp3 triliun.

Alokasi PMN tersebut guna mendukung langkah PLN dalam mencapai rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik (RDB) 100 persen selaras dengan komitmen mewujudkan keadilan energi khususnya di wilayah 3T.

Lebih lanjut, Darmawan mengatakan PLN bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun dan menyepakati peta jalan program listrik desa (lisdes) untuk mencapai rasio desa berlistrik PLN 100 persen.

Untuk mendukung target tersebut, PLN mengajukan alokasi PMN untuk program lisdes pada 2025 untuk melistriki sebanyak 85 ribu pelanggan di 1.092 desa.

"PLN terus berusaha menghadirkan listrik ke semua pelosok meskipun dihadapi dengan tantangan aksesibilitas, geografis, dan kondisi rawan keamanan maupun konflik sosial. Program lisdes yang tersisa merupakan daerah-daerah ekstrim yang semakin sulit dijangkau, penuh risiko, remote area, dan berada di 3T," ucap Darmawan.

Ia memaparkan lewat transformasi digital yang dilakukan PLN, peta jalan lisdes saat ini juga telah terintegrasi dengan peta geospasial, sehingga perencanaan dan eksekusi lisdes dipastikan lebih terukur dan tepat sasaran.

"Kemudian, telah dilakukan juga komunikasi ke forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah). Di daerahnya masing-masing, setiap GM (general manager) bertemu dengan para gubernur, bupati, DPRD, dan stakeholder lain untuk mendapatkan dukungan, karena program listrik desa ini bukanlah program PLN saja, tetapi ini adalah program negara. Kami terus pastikan agar jangan sampai ada saudara kita yang masih hidup dalam kegelapan," tuturnya.

Dalam periode 2015-2022, PLN telah memanfaatkan dana PMN sebesar Rp49,81 triliun untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan, salah satunya untuk melistriki 7.980 desa yang dinikmati 1,37 juta masyarakat di seluruh Indonesia.

Hingga Mei 2024, capaian RDB nasional berada di angka 99,87 persen. PLN terus berupaya menyerap dana PMN secara optimal guna mendukung tercapainya target RDB 100 persen.

"PMN digunakan untuk pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh penjuru Nusantara menuju keadilan sosial dan kemandirian energi. Hadirnya listrik pada daerah-daerah akan menciptakan multiplier effect melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekonomi sektor riil sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah setempat," kata Darmawan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengharapkan lewat dukungan PMN, PLN dan perusahaan BUMN lainnya dapat memberikan manfaat lebih pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kita harapkan bagaimana PMN ini bisa tepat sasaran dan bisa memberikan manfaat yang lebih banyak lagi untuk pertumbuhan ekonomi ataupun hal-hal kebijakan yang menjaga pertumbuhan yang terjadi saat ini secara menyeluruh," kata Erick di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Baca juga: PLN sambungkan listrik ke 375 rumah di Kepulauan Nias dengan PMN di 3T
Baca juga: PLN butuh PMN Rp5,86 triliun untuk listriki 2.097 desa sepanjang 2024
Baca juga: Berkat PMN, PLN terangi dua dusun terpencil di Kepri

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024