"Untuk mencapai target itu, Pemerintah Kamboja telah menurunkan bea masuk EV sejak 2021 menjadi sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan pajak untuk kendaraan bermesin pembakaran internal konvensional..."
Phnom Penh (ANTARA) - Kamboja mencatat total 1.614 kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terdaftar hingga Juni 2024, menurut pernyataan pers dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja pada Selasa (9/7).

Tiga merek EV terpopuler di negara Asia Tenggara itu adalah BYD dari China, Toyota dari Jepang, dan Tesla, menurut pernyataan pers tersebut, seraya menambahkan bahwa negara kerajaan itu mencatatkan 658 unit EV BYD, 261 unit EV Toyota, dan 186 unit EV Tesla.

"Dari hari ke hari, EV telah meraih momentum di Kamboja, seiring semakin banyak orang tertarik untuk menggunakannya," menurut pernyataan pers itu. "Menggunakan EV menghemat biaya bahan bakar, dengan emisi yang rendah atau nol."

Saat ini, stasiun pengisian daya EV tersedia di 18 lokasi di negara tersebut.

Menurut pernyataan pers itu, negara kerajaan tersebut sejauh ini telah mendaftarkan 914 unit skuter listrik dan 440 unit kendaraan listrik roda tiga.

Kamboja telah mendorong masyarakatnya untuk menggunakan EV dan sepeda motor listrik karena kendaraan-kendaraan tersebut ramah lingkungan dan dapat menghemat dana penggunanya. Pemerintah berkomitmen untuk memiliki 40 persen mobil dan bus kota listrik serta 70 persen sepeda motor listrik per 2050 guna mengurangi emisi karbon.

Untuk mencapai target itu, Pemerintah Kamboja telah menurunkan bea masuk EV sejak 2021 menjadi sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan pajak untuk kendaraan bermesin pembakaran internal konvensional.

Moeurng Sokmeng, supervisor penjualan di Mingyang Guoji Co., Ltd., yang merupakan agen tunggal Hongqi Brand dari China di Kamboja, mengatakan bahwa sejak pemerintah mendorong impor EV, minat konsumen meningkat secara signifikan karena mereka mengetahui keunggulan-keunggulan EV, seperti hemat biaya bahan bakar dan sifatnya yang ramah lingkungan.

"Saat ini, kami telah menjual banyak EV, baik EV skala kecil maupun skala besar, dan EV kami mendapat dukungan yang cukup besar dari konsumen," ujarnya kepada Xinhua.

Udom Pisey, manajer EV di Car4you Co., Ltd., yang mengimpor EV Letin Mengo dari China, mengatakan bahwa EV memiliki lebih sedikit komponen bergerak dibandingkan kendaraan yang berbahan bakar bensin atau solar, sehingga biaya perawatan dan perbaikannya lebih murah dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal.

"Menggunakan EV tidak hanya menghemat uang untuk bahan bakar, tetapi juga mengurangi polusi udara," ujarnya kepada Xinhua. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024