Bayangkan, 12 persen merupakan sebuah angka yang cukup besar. Dan jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai tahun 2045 menjadi 20 persen
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono mendorong akademisi di Indonesia untuk melakukan penelitian soal lansia, guna menangani permasalahan demografi di Indonesia pada 2045 mendatang.

Dalam kegiatan diseminasi riset soal lansia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta, Kamis, Wamenkes mengungkapkan hasil Sensus Penduduk 2023 mencatat sebanyak 12 persen warga Indonesia atau sekitar 29 juta jiwa merupakan lansia.

"Bayangkan, 12 persen merupakan sebuah angka yang cukup besar. Dan jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai tahun 2045 menjadi 20 persen," katanya.

Meskipun pada tahun yang sama Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan usia produktif, kata Wamenkes, pada tahun yang sama Indonesia juga diprediksi akan mendapatkan lonjakan masyarakat lansia.

Baca juga: Jumlah lansia semakin banyak pada 2035

"Jika diestimasi, jumlah (lansia pada) 2045 kira-kira 50 juta orang lansia yang ada di Indonesia," ujar Wamenkes Dante Saksono.

Wamenkes juga tidak memungkiri adanya penurunan fungsi tubuh saat memasuki usia senja.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, ungkap dia, sebanyak hampir tiga persen lansia memiliki ketergantungan sedang, berat, dan total pada penyakit tertentu.

Untuk itu Wamenkes Dante menekankan strategi yang tepat diperlukan pada masa itu agar masyarakat lansia yang ada pada era tersebut memiliki tubuh yang sehat, sehingga masih bisa berdaya dan tidak menjadi beban sosial.

Baca juga: Sekolah Lansia jadikan penduduk lansia bonus demografi

Atas hal tersebut, ia mengapresiasi FKUI yang melakukan penelitian khusus terhadap lansia di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan Dusun Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang memiliki populasi lansia sehat, bahkan hingga berusia 100 tahun.

"Kiranya hasil yang diberikan dapat menambah wawasan tentang kesehatan lanjut usia, terutama mengenai bagaimana meningkatkan kualitas hidup di masa senja," ucapnya.

Wamenkes berharap penelitian serupa juga dapat dilakukan oleh institusi lainnya di Indonesia, sehingga dapat bermanfaat dalam mendukung pemerintah dalam memformulasikan kebijakan yang tepat demi mewujudkan masyarakat yang tidak hanya panjang umur, namun juga sehat, mandiri, aktif, dan produktif.

Baca juga: BRIN prediksi RI banjir lansia 2035-2040, siapkan literasi sehat

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024