Sydney (ANTARA) - Komite Olimpiade Australia (Australian Olympic Committee/AOC) pada Rabu (10/7) mengonfirmasi bahwa 460 atlet akan mewakili Australia di Olimpiade Paris mendatang dan akan bertanding di 33 cabang olahraga.

Menurut AOC, kontingen Australia yang terdiri dari 460 atlet itu merupakan yang terbesar ketiga untuk Olimpiade yang diselenggarakan di luar negeri, setelah Tokyo 2020 dan Athena 2004.

Sekitar 50 persen dari para atlet itu diperkirakan akan memulai debut mereka di Paris, dibandingkan dengan 62 persen di Tokyo 2020 dan 64 persen di Rio 2016.

Kontingen itu mencapai tonggak sejarah dengan persentase atlet wanita tertinggi dalam sejarah Olimpiade Australia. AOC menyatakan bahwa jumlah atlet wanita mencapai 55,6 persen dari kontingen itu, menandai perbedaan yang mencolok dengan Olimpiade Paris 1924 ketika tidak ada wanita yang terdaftar di kontingen Australia.

Atlet berkuda kawakan yang sudah tampil di tiga edisi Olimpiade, Shane Rose, merupakan atlet tertua dalam kontingen itu dengan usia 51 tahun, sementara atlet skateboard berusia 14 tahun, Arisa Trew, menjadi yang termuda.

Selain itu, Australia akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam beberapa cabor baru, termasuk jalan cepat beregu campuran, sementara kompetisi bola basket 3x3 akan menampilkan tim putri Australia untuk pertama kalinya.

Chef de Mission kontingen Olimpiade Australia Anna Meares mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa latihan dan persiapan selama bertahun-tahun telah menempatkan para atlet itu di garis start untuk meraih ambisi mereka di Olimpiade Paris.

"Hari-hari terbesar kami adalah 27 Juli dan 3 Agustus, di mana kami akan bertanding di 20 cabor pada kedua hari tersebut," kata Meares.

AOC juga menyatakan komposisi kontingen dapat berubah sebelum pesta olahraga itu dibuka pada 24 Juli karena adanya potensi pengunduran atlet atau penambahan kuota yang terlambat.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024