Garut (ANTARA News) - Petugas pos pemantauan Gunung Api Papandayan di Garut, Jawa Barat, menyatakan aktivitas kegempaan Gunung Papandayan meningkat sehari setelah meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.
"Peningkatan drastis Gunung Papandayan terjadi sehari setelahnya (Gunung Kelud meletus)," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung Api Papandayan, Krisno, di Cisurupan, Kabupaten Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, pada Jumat (14/2/14) aktivitas Gunung Papandayan meningkat dengan mengeluarkan lima kali gempa tektonik jauh, enam kali gempa vulkanik dalam, dan 60 kali gempa vulkanik dangkal.
Sebelumnya, Kamis (13/2), kata dia, tidak menujukan peningkatan aktivitas, tercatat empat kali gempa tektonik jauh, dua kali gempa tektonik lokal, dan 16 vulkanik dangkal.
"Sekarang (Sabtu) aktivitasnya kembali menurun jika dibandingkan hari sebelumnya," kata Krisno.
Ia menjelaskan, meskipun Gunung Papandayan sempat terjadi peningkatan aktivitas kegempaan, namun statusnya tidak naik, tetap berstatus Waspada.
Kabupaten Garut juga terkena imbas material abu vulkanik letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/2) malam.
Abu tersebut sampai ke wilayah Garut, Jumat (14/2) sekitar pukul 10.00 WIB. Abu berwarna putih itu bertebaran menempel di kendaraan, pakaian, dan atap bangunan.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014