Masyarakat harus mulai meninggalkan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan

Jakarta (ANTARA) - Komisi D DPRD DKI Jakarta mengajak warga secara rutin bergotong royong membersihkan lingkungan dan saluran air di sekitar tempat tinggal masing-masing untuk mengantisipasi banjir di tengah cuaca ekstrem.

"Untuk menghadapi cuaca ekstrem, masyarakat mulai gotong royong di setiap RT, minimal satu minggu sekali," kata Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, budaya gotong royong harus terus digelorakan di antaranya untuk mengantisipasi banjir dan genangan air di lingkungan permukiman penduduk.

Tidak hanya itu, Syarif juga mengingatkan warga untuk mengindahkan larangan tidak membuang sampah sembarangan yang menjadi faktor tersumbatnya saluran air.

"Masyarakat harus mulai meninggalkan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta juga diimbau mengoptimalkan pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir, seperti menyiagakan alat berat untuk membersihkan lumpur dan pengerukan sungai serta waduk yang ada di wilayah Jakarta.

"Saat kondisi cuaca ekstrem ini, SDA harus selalu dalam keadaan siaga, alat-alat berat SDA standby," katanya.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan tugas mengatasi banjir bukan dibebankan kepada pemerintah saja.

Karena itu, Nova mengimbau masyarakat untuk aktif dalam mengatasi permasalahan banjir, misalnya, aktif mengajukan program penanggulangan banjir dalam kegiatan Musrenbang.

Usulan warga, sambung Nova, bisa diutarakan kepada anggota DPRD DKI Jakarta ketika reses. Sehingga anggota DPRD DKI bisa menindaklanjuti. Termasuk mengajukan program kepada kelurahan atau kecamatan.

"Saya rasa masyarakat itu harus aktif dalam Musrenbang atau aktif terkait pengajuan kepada kelurahan dan kecamatan terkait dengan permasalahan banjir di wilayah-wilayahnya. Supaya permasalahan di wilayahnya cepat selesai," katanya.
Baca juga: Cuaca ekstrem, warga DKI diingatkan untuk waspada bencana
Baca juga: BMKG paparkan penyebab kenaikan suhu signifikan di Jakarta
Baca juga: Potensi cuaca ekstrem, BMKG tetapkan tiga daerah bertatus siaga

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024