... khawatir kembali terjadi letusan besar... "

Blitar, Jawa Timur (ANTARA News) - Setelah meletus pada Kamis malam (13/2), untuk pertama kalinya hujan menghunjam di selatan Gunung Kelud; dengan curahan abu vulkanis sebagai latarnya.

Area yang dilanda hujan itu di batas wilayah berpenghuni dusun Kruwuk/Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Awan sangat gelap yang luas bergerak di sekitar wilayah itu, disusul tebaran abu vulkanis dari angkasa, Sabtu.

Warga setempat keluar rumah dan mendongakkan kepalanya ke arah puncak Gunung Kelud. Warga ingin tahu dan menyaksikan yang terjadi, apalagi ada tiupan angin kencang dari arah Gunung Kelud yang membawa abu halus vulkanis itu.

"Kami khawatir kembali terjadi letusan besar. Karena kalau itu terjadi, maka warga harus segera kembali bergerak ke lokasi evakuasi yang ada di pinggir-pinggir jalan," kata Teguh, warga setempat.

Menurut Ny Masringah, guru SDN Gadungan 2, daerah sekitar hingga Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, yang berada dalam radius 10-15 kilometer dari Gunung Kelud, saat terjadi erupsi sempat terkena tebaran kerikil vulkanik yang masih dalam kondisi panas.

Namun, hingga sejauh ini tidak mendapatkan kiriman abu vulkanik dalam jumlah banyak. "Saat Gunung Kelud meletus 1990, ketebalan tebaran abu vulkanik di daerah sekitar sini, terutama di jalan, sampai 40 centimeter," ujarnya.

Sementara letusan Gunung Kelud pada Kamis malam itu, nyaris tidak menimbulkan dampak apapun.

Atap-atap rumah, halaman, jalan, hingga dedaunan dan aneka tanaman terlihat bersih. "Kondisinya hampir sama seperti sebelum terjadi letusan, tidak ada lapisan abunya," ucap Masringah.

Karena itu, begitu melihat cuaca gelap dan muncul angin kencang diiringi tebaran abu halus, warga bergegas keluar rumah guna melihat keadaan, apakah berbahaya atau tidak.

Demikian pula warga yang berkendara dari Gadungan-Sukosewu menuju Sumberagung ke arah barat melintasi dam lahar Kali Putih atau melawan arah angin, banyak yang memilih kembali menghindari tebaran abu.

Warga maupun para penglaju menutup hidung atau mengangkat kaosnya menutup hidung agar tidak terkena tebaran abu halus dari sisa-sisa letusan Gunung Kelud.

Hujan yang terjadi selama sekitar satu jam siang itu, melanda wilayah sekitar Gadungan, Sumber Agung, Ngaringan, hingga daerah sekitar Talun, sehingga kondisi udara menjadi lebih bersih dan terasa segar.

T007

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014