"Tapi, kini kami juga minta bantuan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengirimkan mobil PMK tambahan. Semoga jumlah yang ada cukup untuk pembersihan Bandara Juanda dari abu Gunung Kelud," kata General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo, di Surabaya, Jawa Timur.
Pengelola Bandara Juanda mengaku ketersediaan mobil pemadam saat ini masih kurang dan membutuhkan tambahan armada dari Pemda mengingat abu vulkanik di infrastruktur penting itu relatif tebal.
"Selain itu, untuk pembersihan landasan pacu kami justru menggunakan dua unit runway swipper. Kami harap dengan alat yang ada saat ini, pukul 18.00 WIB pembersihan bandara sudah selesai," ujarnya.
Berbagai langkah pembersihan abu vulkanik ditempuh berdasarkan hasil keputusan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak, kata Kepala Otoritas Bandara Internasional Juanda, M Alwi.
"Seperti Otoritas Bandara Juanda, Angkasa Pura I, Airnavigation, BMKG, dan operator penerbangan," katanya.
Keputusan membuka kembali Juanda sore ini diambil setelah mempertimbangkan upaya-upaya persiapan yang diperlukan seperti pembersihan debu vulkanik di landasan pacu, area parkir, dan apron.
Maskapai, katanya, juga perlu membersihkan debu-debu vulkanik dari pesawat mereka yang sebagian telah masuk juga ke ruang mesin.
"Penanganan yang dilakukan, dengan pengecekan, penggantian saringan udara atau filter, pembersihan kompresor, pelaksanaan monitoring, dan engine run up atau pemanasan mesin. Sementara itu, ada sekitar 33 pesawat yang parkir di Juanda," katanya.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014