kami menerapkan aturan yang lunak untuk barang yang digadaikan
Jakarta (ANTARA) - Salah satu jasa pegadaian swasta, Pandai Gadai siap bersaing dalam bisnis gadai di tanah air, dengan menawarkan gadai bebas bunga nol persen.
"Kami hadir untuk memberikan pinjaman yang lebih tinggi dengan proses yang cepat sudah bisa cair. Tentunya dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan perusahaan," kata Direktur Operasional Pandai Gadai, Ali Wahyu Imanullah saat membuka Gerai Pandai Gadai Baru di Jakarta, Rabu.
Kehadiran bisnis gadai yang dikelola swasta ini bertujuan untuk memberikan alternatif layanan finansial bagi calon nasabah seperti melayani jasa gadai perhiasan, emas, maupun barang elektronik lainnya seperti handphone dan laptop dengan proses yang cepat.
Melalui promosi bebas bunga 0 persen dengan tenggang masa tebus 7 hari, kata dia, menjadi salah satu strategi yang efektif untuk memikat calon nasabah.
"Jadi, nasabah datang dengan membawa barang yang akan digadai. Setelah dilakukan penaksiran barang, nasabah pulang dengan membawa uang," kata Ali dalam keterangannya.
Sebagai alternatif pembiayaan cepat, lanjut dia, Pandai Gadai hadir untuk mempermudah masyarakat yang sedang terdesak dana, namun memiliki kemampuan untuk segera melunasi dengan cepat.
"Orang-orang seperti inilah yang kita sebut sebagai orang yang bertanggung jawab, karena meminjam atau menggadai barangnya disebabkan ada kebutuhan mendadak yang harus dipenuhi segera," tuturnya.
Perusahaan itu saat ini telah memiliki beberapa cabang yang tersebar di Jakarta.
"Hanya dalam kurun waktu tujuh bulan, kami telah melakukan ekspansi dengan mendirikan 19 cabang yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Jakarta," tutur Ali.
Selain memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan gadai itu juga cukup kreatif dalam menarik nasabah, yakni mendesain gerainya dengan nyaman meliputi ruang tunggu yang dingin, sofa empuk, dan petugas yang ramah.
Hal ini dilakukan Pandai Gadai untuk bisa lebih memberikan rasa nyaman dan bersahabat kepada para nasabah.
Ali menambahkan perusahaannya telah mengalami perkembangan yang sangat bagus. Bila dilihat dari jumlah nasabah, kini sudah mencapai seribu lebih.
"Peningkatan perkembangan nasabah yang cepat tersebut karena perusahaan kami menerapkan aturan yang lunak untuk barang yang digadaikan," ucapnya.
Baca juga: Bank DKI bersama OJK dan ILO kembangkan pembayaran digital
Baca juga: Bank DKI tingkatkan digitalisasi keuangan syariah melalui "SICANTIKS"
Baca juga: Legislator: Masyarakat DKI masih butuh sosialisasi pinjaman murah
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024