Denpasar (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali mengungkap kasus kepemilikan narkotika jenis sabu menggunakan dua anak di bawah umur di Denpasar, Bali, sebagai kurir sabu.
ZA sendiri merupakan ayah kandung dari MR, sedangkan MF adalah teman sepermainan MR.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (5/7) ketika Tim Pemberantasan BNNP Bali mengamankan dua orang anak laki-laki yang sedang membawa bungkusan cokelat.
"Pada saat diperiksa oleh petugas dan disaksikan oleh saki-saksi, bungkusan cokelat tersebut berisi kristal bening diduga narkotika jenis sabu yang memiliki berat 107,44 gram bruto atau 106,6 gram netto," kata Subawa.
Menurut keterangan keduanya, mereka disuruh mengambil bungkusan cokelat tersebut oleh ZA, ayah MR dengan dijanjikan uang Rp200.000 tanpa diberitahu apa isi bungkusan tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, kemudian Tim BNNP Bali melakukan pengembangan, sehingga sekira pukul 23.30 Wita, Tim BNNP Bali menemukan ZA di rumahnya di Jalan Kebo Iwa, Gang III, Desa/Kelurahan Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
Hasil interogasi mencatat, pria kelahiran Sampang-Madura-Jatim yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu membenarkan bahwa dirinya yang telah menyuruh MF dan MR untuk mengambil barang di pinggir Jalan Pura Demak Lange 1, Desa/Kel. Pemecutan Kelod Kecamatan Denpasar Barat.
Namun, ZA tidak memberitahukan kepada MR dan MF terkait isi dari barang yang diambilnya tersebut adalah narkotika.
Selanjutnya, ZA dibawa ke Kantor BNNP Bali untuk dilakukan proses lebih lanjut. Sementara itu, dua anak MR dan MF telah dikembalikan kepada keluarganya.
Adapun tersangka AZ yang berperan sebagai kurir dikenakan pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024