Kawasan Tajug Gede Cilodong ini awalnya memang difungsikan sebagai destinasi wisata. Sebelumnya, Tajug Gede menjadi destinasi wisata religi.
Purwakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Norman Nugraha menyebutkan kawasan wisata Tajug Gede Cilodong semakin lengkap menyusul hadirnya diorama agro eduwisata hortikultura di kawasan tersebut.
"Kawasan Tajug Gede Cilodong ini awalnya memang difungsikan sebagai destinasi wisata. Sebelumnya, Tajug Gede menjadi destinasi wisata religi," kata Sekda di Purwakarta, Rabu.
Kini destinasi wisata di kawasan Tajug Gede Cilodong semakin lengkap setelah ada diorama hortikultura ini.
Baca juga: BPOLBF target Pulau Flores jadi destinasi utama wisata religi Katolik
Pada Senin (8/7), Kementerian Pertanian dan Pemkab Purwakarta menandatangani berita acara serah terima diorama tersebut.
Menurut Norman, kehadiran diorama itu sejalan dengan program agro eduwisata yang ada di kawasan Tajug Gede Cilodong. Agro eduwisata ini untuk pengembangan komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi.
"Jadi sekarang kawasan wisata Tajug Gede ini, dilengkapi dengan potensi pertanian di mana menjadi objek wisata yang potensial," kata Norman.
Diorama hortikultura ini, diharapkan menjadi magnet tersendiri untuk menarik wisatawan. Sebab, selain memiliki view yang indah khas pertanian, di kawasan itu juga menyimpan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian.
Baca juga: Polresta Banjarmasin hidupkan kembali wisata masjid tertua di Kalsel
Ke depan di kawasan itu juga akan dikembangkan kemitraan usaha, pusat diseminasi dan advokasi bisnis untuk masyarakat luas.
"Tajug Gede juga menjadi kawasan wisata yang aman, ramah pengunjung, ramah lingkungan baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," kata dia.
Tajug Gede merupakan masjid besar, berdiri di atas lahan seluas sekitar 10 hektare. Di kawasan itu terdapat areal pertanian, taman, dan air mancur. Lokasinya berada di Kecamatan Bungursari, Purwakarta. (KR-MAK)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024