Jakarta (ANTARA News) - Bisnis pengurukan tanah akan mengalami banjir pekerjaan setelah dalam dua bulan terakhir mengalami penurunan karena kendala operasional akibat alat-alat berat mereka sulit bergerak pada musim hujan.

"Selama tiga hari ini cuaca di Jakarta dan sekitarnya sudah mulai cerah, sehingga armada kembali beroperasi dengan normal," kata Direktur Utama PT Tajama Konstruksi Josua Sitorus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

"Inilah saatnya sektor ini bangkit kembali, karena cuaca sudah cerah. Seluruh armada bisa keluar dari pool sejak tiga hari lalu," katanya usai menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa beras sebanyak satu ton ke warga kota Bekasi termasuk karyawan Tajama, yang pernah terkena musibah banjir beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh, Sitorus mengatakan perusahaannya memperkirakan adanya kenaikan laba perusahaan sebesar 38 persen akibat adanya kenaikan permintaan.

Menurut Josua, kegiatan operasional perusahaannya sempat terhenti selama beberapa hari, terutama pada saat banjir melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lokasi urugan galian dan buangan yang tertutup oleh lumpur, menyebabkan kendaraan truk dan alat berat kesulitan beroperasi.

Setelah musim penghujan bulan Februari mulai berakhir, kata Josua, bisnis ini mulai kebanjiran tawaran proyek pekerjaan jalan rusak dan pekerjaan hunian bebas banjir. Pada musim penghujan beberapa waktu lalu, banyak ruas-ruas jalan rusak dan pemukiman penduduk yang tergenang banjir.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya optimis industri konstruksi dan infrastruktur di Tanah Air akan mengalami peningkatan signifikan, apalagi tahun ini Indonesia akan melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.

Pemerintahan yang baru nanti, kata dia, tentunya memiliki agenda baru pembangunan infrastruktur di samping melanjutkan program infrastruktur sebelumnya.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014