New York (ANTARA News) - Harga minyak AS sedikit melemah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dorongan mengambil keuntungan pada akhir pekan setelah minyak mentah berjangka mencapai tertinggi beberapa bulan didukung membaiknya prospek permintaan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun tipis lima sen dari penutupan Kamis menjadi 100,30 dolar AS per barel, lapor AFP.

Kontrak acuan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, meningkat 56 sen menjadi menentap di 109,08 dolar AS per barel dalam transaksi di London.

Harga minyak telah mencapai puncak beberapa bulan pada Rabu lalu, sementara dukungan ke depan ditetapkan berasal dari permintaan kuat di Amerika Serikat, kata para analis.

"Kontrak WTI terus bertahan di atas 100 dolar AS per barel karena kekhawatiran baru dari cuaca dingin di AS meningkatkan dukungan," kata Kash Kamal, analis riset perusahaan pialang Sucden.

Pada Rabu, minyak mentah AS mencapai tingkat tertinggi selama empat bulan di 100,37 dolar AS, sementara Brent mencapai titik tertinggi sejak awal tahun sekitar 110 dolar AS per barel.

Pasar minyak dunia secara tiba-tiba mengetat karena pertumbuhan di negara-negara maju meningkat, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan, mendesak kartel OPEC untuk melewati penurunan produksi musiman ketika stok menyentuh tingkat terendah enam tahun.

IEA mengatakan peningkatan permintaan di negara-negara maju, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah lebih dari mengompensasi perlambatan konsumsi di negara-negara berkembang.

Dukungan harga minyak minggu ini juga datang dari kenaikan impor minyak mentah China.

Data China yang dirilis pada Rabu menunjukkan konsumen energi terbesar dunia itu mengimpor rekor 6,63 juta barel minyak mentah per hari pada Januari, naik 5,2 persen dari Desember.



Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014