Pertumbuhan industri dan ekspor besi baja berkembang sangat pesat pada lima tahun terakhir. Jadi peran industri tersebut sungguh signifikan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan industri baja nasional memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita syukuri perannya industri baja ini memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2024 sebesar 5,11 persen," ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu.

Sedangkan neraca perdagangan Indonesia selama periode Januari-Mei 2024 surplus 13,06 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan besi baja pada periode Januari-April 2024 surplus sebesar 4,93 miliar dolar AS. Sedangkan neraca perdagangan besi baja tahun 2023 surplus sebesar 15,32 miliar dolar AS.

Nilai ekspor besi baja Indonesia pada tahun 2023 mencapai 26,7 miliar dolar AS, mengalami peningkatan 261,49 persen dari tahun 2019.

"Pertumbuhan industri dan ekspor besi baja berkembang sangat pesat pada lima tahun terakhir. Jadi peran industri tersebut sungguh signifikan," kata Zulkifli Hasan.

Indonesia saat ini, lanjutnya, menempati peringkat keempat negara eksportir besi dan baja terbesar di dunia.

"Sebelumnya ranking 17 dan sekarang ranking 4, jadi luar biasa pertumbuhan yang sangat besar," katanya.

Oleh karena itu, menurut Zulkifli Hasan, industri besi baja ini harus dilindungi, dijaga, dan didukung.

Dalam melindungi dan mendukung industri besi baja nasional, Kementerian Perdagangan melakukan dua hal yakni pertama, melindungi industri besi baja di dalam negeri.

Kedua, Kementerian Perdagangan melakukan diplomasi perdagangan sebagai tollway untuk mempermudah industri besi baja nasional dalam rangka melakukan ekspor ke negara-negara lain.

"Kami melakukan diplomasi sebagai tollway mempermudah usaha kita di sini untuk ekspor ke negara negara yang bersangkutan melalui perjanjian-perjanjian dagang, ada free trade agreement, ada comprehensive partner agreement lengkap," ujar Zulkifli Hasan.

Sebagai informasi, pemerintah akan terus mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia ke Australia dan Kanada, salah satunya dengan penyusunan perjanjian dagang.

Indonesia telah memiliki perjanjian dagang Indonesia-Australia CEPA, sementara perjanjian dagang Indonesia-Canada CEPA saat ini masih dalam tahap perundingan.

Baca juga: Kemenperin: Industri logam dasar tumbuh gemilang di tengah perlambatan
Baca juga: PGN dukung daya saing industri baja nasional
Baca juga: IISIA Business Forum 2023 Terus Dorong Partisipasi Aktif Industri Baja untuk Kemandirian Bangsa

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024