Jenewa (ANTARA News) - Putaran baru perundingan antara pemerintah dan oposisi Suriah yang diperantarai PBB tidak menghasilkan kemajuan, demikian dinyatakan kedua pihak bertikai seperti dikutip AFP, Jumat.
"Kami sangat menyesalkan bahwa putaran ini tidak membawa kemajuan apa pun," kata wakil menteri luar negeri Suriah Faisal Muqdad.
Perundingan itu merupakan putaran kedua yang dimulai Senin lalu, dan beberapa menit sebelumnya, juru bicara oposisi Louay Safi mengeluh karena pihak pemerintah tidak mau mengalah.
"Perundingan menemui jalan buntu," kata Safi. "Jika situasi ini tidak berubah... Ini artinya perundingan tidak bergerak maju menuju penyelesaian politik. Saat ini kita menunggu kemajuan yang serius."
Seperti yang terjadi pada perundingan pertama Januari lalu, kedua pihak menghabiskan pekan ini dengan berselisih soal masalah-masalah yang harus dijadikan sebagai agenda utama dan hal itu membuat jalan perundingan terhalang.
Pihak oposisi bersikeras erundingan perdamaian harus memusatkan pembahasan pada peralihan politik Suriah dari aturan satu-partai di bawah Presiden Bashar al-Assad, sedangkan pihak pemerintah menolak membahas rencana berisi 24 butir yang diajukan oposisi.
Pihak pemerintah yang bersikeras masa depan jabatan Assad tidak akan dibahas dalam perundingan, menginginkan agar pembahasan dipusatkan pada "terorisme" yang dipakai pemerintah untuk menyebut pemberontak Suriah.
"Mereka yang mengangkat senjata melawan rakyat dan pemerintah mereka sendiri adalah teroris," katanya.
Pihak oposisi menolak argumentasi tersebut dengan menggarisbawahi bahwa Tentara Suriah Merdeka berperang melawan para petempur yang memiliki kaitan dengan Alqaeda. Oposisi juga menyorot kelambanan pemerintah dalam menangani para jihadis.
(T008/M014)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014