Washington (ANTARA) - Perluasan keanggotaan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan membuka pintu bagi sejumlah negara lainnya bukanlah "pilihan yang jelas" dan "keputusan yang mudah", kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Washington, Selasa.

Pemimpin aliansi itu selanjutnya menyatakan perluasan keanggotaan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan memprovokasi Rusia, satu di antara kekhawatiran lainnya, katanya dalam kegiatan Perayaan Ulang Tahun ke-75 NATO. "Pertanyaannya adalah apakah kita siap untuk membuka pintu kita (untuk negara lain). Beberapa orang khawatir bahwa perluasan ini akan menurunkan dan melemahkan NATO serta memprovokasi Moskow," kata Stoltenberg yang mantan PM Norwegia itu.

"Seperti pada persimpangan sebelumnya, (perluasan keanggotaan) itu bukan pilihan yang jelas, itu bukan keputusan yang mudah, dan itu memerlukan waktu," kata Stoltenberg, politikus dari Partai Buruh Norwegia tersebut.

KTT NATO dimulai di Washington pada Selasa (9/7) dan akan berlangsung hingga 11 Juli 2024.

Meskipun ada janji sebelumnya, NATO secara bertahap memperluas wilayahnya ke arah timur menuju perbatasan Rusia.

Swedia dan Finlandia menjadi negara anggota terbaru blok tersebut, dengan alasan ketidakamanan regional yang dipicu oleh konflik Ukraina.

Selama bertahun-tahun, Moskow menentang perluasan NATO yang terus berlanjut dan pembangunan militer di dekat perbatasan Rusia.

Rencana Ukraina untuk bergabung dengan blok militer tersebut adalah salah satu alasan mengapa Rusia meluncurkan operasi militer khususnya pada Februari 2022, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sumber: Sputnik
Baca juga: Blinken kunjungi Turki bahas solidaritas gempa dan perluasan NATO
Baca juga: Deplu AS: Perluasan aliansi pertahanan tingkatkan stabilitas Eropa
Baca juga: Presiden Terpilih Rusia Tidak Senang Perluasan NATO

Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024