menyiapkan alat berat, bahkan tempat yang diperkirakan dilewati lahar dingin supaya dipasang bronjong agar tidak menghantam permukiman.

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, meminta jajarannya khususnya pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) untuk menyiapkan alat berat di beberapa lokasi, untuk mengantisipasi lahar dingin akibat erupsi Gunung Kelud, Kamis malam.

Menurut Djoko, ketika menjawab pers, di Jakarta, Jumat, pihaknya bertugas menyediakan tangki air untuk lokasi yang membutuhkan.

Namun, tegasnya, bahwa pasir dan debu yang ditimbulkan akibat erupsi, apabila terjadi hujan deras dapat mengakibatkan lahar dingin yang membahayakan.

"Oleh karena itu saya meminta kepada jajaran PU khususnya BBWS Brantas agar menyiapkan alat berat, bahkan tempat yang diperkirakan dilewati lahar dingin supaya dipasang bronjong agar tidak menghantam permukiman," katanya.

Djoko mengatakan bahwa dirinya sudah meminta agar material-material yang membahayakan apabila terjadi banjir lahar dingin untuk segera disingkirkan, ditahan dengan menggunakan bronjong.

Selain itu juga Djoko meminta agar jajarannya membantu membersihkan kota, khususnya di Kediri.

Sampai Jumat siang Djoko mengungkapkan, bahwa belum ada laporan kerusakan infrastruktur, dikhawatirkan, kerusakan terjadi apabila nanti terjadi banjir lahar dingin atau banjir bandang apabila hujan lebat.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Danis H. Sumadilaga sebelumnya mengungkapkan, untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V juga telah menyiapkan alat beratnya

"BBPJN V juga telah menyiapkan alat beratnya berupa Grader (1 unit), selain itu para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sudah menyiapkan alat beratnya untuk dimobilisasi apabila dibutuhkan," kata Danis.

Alat berat tersebut diantaranya di Kediri berupa 1 unit dump truck dan 1 unit Crane, di Trenggalek 1 unit Excaloader, 1 unit dump truck dan 1 unit baby roller, dan di Nganjuk berupa 2 unit dump truck, 1 unit truck crane dan 2 unit baby roller.

Sementara itu Direktorat Jenderal Cipta Karya, sebelumnya juga langsung melakukan penanggulangan tanggap darurat bagi korban bencana erupsi Gunung Kelud.

Berdasarkan data dari BNPB, erupsi Gunung Kelud mengakibatkan penduduk pada radius 10 km mengungsi. Jumlah penduduk terdampak sekitar 201.228 jiwa (58.341 KK) yang berasal dari 35 desa, 9 kecamatan, 3 kabupaten, yaitu Kabuaten Kediri sebanyak 58.842 jiwa (17.134 KK), Kabupaten Blitar 96.843 jiwa (28.003 KK), dan Kabupaten Malang 45.543 (13.204 KK).

Hujan abu vulkanik Gunung Kelud telah menyebar ke beberapa wilayah, antara lain Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan sekitarnya. Abu vulkanik juga dirasakan hingga Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

(E008)

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014