Moskow (ANTARA) - Dukungan untuk militerisasi dan "nazifikasi" Ukraina telah menyebabkan krisis keamanan di Eropa, kata kepala delegasi Rusia Konstantin Gavrilov dalam pertemuan di Wina yang membahas mengenai keamanan militer dan pengendalian senjata.

Pernyataan dalam pertemuan tersebut disampaikan Gavrilov melalui sebuah artikel yang diterima Sputnik pada Rabu.

Diplomat Rusia tersebut mengatakan bahwa pemisahan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dari konteks pan-Eropa dan ambisinya untuk mencapai keunggulan militer juga telah menciptakan risiko bagi langkah-langkah pembangunan kepercayaan di benua Eropa.

Identitas Pan-Eropa adalah rasa identifikasi pribadi dengan Eropa, dalam arti budaya atau politik.

Pembangunan kepercayaan di benua Eropa tersebut saat ini sedang dikembangkan dalam Forum untuk Kerjasama Keamanan (FSC) dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

"Kami juga sangat mengingat bahwa Barat, sejak 2014, telah mengabaikan pelanggaran mencolok Ukraina terhadap setidaknya 26 poin dalam Dokumen Wina 2011 tentang langkah-langkah pembangunan kepercayaan dan keamanan (CSBMs)," katanya.

Gavrilov juga menyebutkan bahwa secara de facto hal itu telah mendorong militerisasi dan "nazifikasi" di Ukraina, teror, dan pembunuhan warga sipil oleh rezim Kiev.

"Dan ini adalah jalan licin yang telah menyebabkan krisis keamanan di Eropa," kata diplomat Rusia itu.

Sumber: Sputnik

Baca juga: NATO bekerja lebih erat dengan Ukraina tanpa terlibat dalam perang

Baca juga: Stoltenberg: NATO tidak boleh biarkan Rusia menang konflik Ukraina

Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024