"Sekarang kami bergerak ke kebutuhan perencanaan pertahanan dengan kehadiran asing, bekerja dengan lebih banyak pasukan di darat agar siap bertempur di garis depan jika diperlukan, tetapi tujuan kami adalah mencegah," kata Kasciunas dalam diskusi meja bundar Politico dan Welt dengan Menteri Pertahanan NATO.
Negara-negara Baltik juga berusaha mengisi kekurangan peralatan pertahanan udara dan senjata jarak jauh, yang memerlukan pengeluaran pertahanan lebih banyak, kata menteri tersebut.
Pada awal Juni, Presiden Edgars Rinkevics dari Lithuania, Andrzej Duda dari Polandia, dan Klaus Iohannis dari Rumania berjanji untuk terus memperkuat Sayap Timur NATO.
Negara-negara Barat semakin menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan konflik bersenjata langsung antara NATO dan Rusia. Moskow selama bertahun-tahun menentang ekspansi NATO yang terus berlanjut dan pembangunan militer di dekat perbatasan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan pada beberapa kesempatan bahwa Moskow tidak akan menyerang negara-negara NATO. Kremlin mengatakan bahwa Rusia tidak mengancam siapa pun, tetapi tidak akan mengabaikan tindakan yang berpotensi berbahaya bagi kepentingannya.
Negara Baltik adalah istilah geopolitik, biasanya digunakan untuk kelompok tiga negara berdaulat di Eropa utara, di pantai timur Laut Baltik yaitu negara Estonia, Latvia dan Lithuania.
Bidang kerja sama terpenting di antara ketiga negara tersebut adalah kebijakan luar negeri dan keamanan, pertahanan, energi, serta transportasi.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Jerman tuduh Rusia lakukan serangan hibrida terhadap negara Baltik
Baca juga: Perang Rusia di Ukraina bayangi latihan perang NATO di Laut Baltik
Baca juga: Negara-negara Baltik tak akan lagi pakai listrik Rusia mulai 2025
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024