Operasi kilang tetap normal

Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, operasional kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM) di Cilacap, Jawa Tengah, tetap normal, meski terkena abu vulkanik Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur.

Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Jumat, mengatakan, Kilang Cilacap yang berlokasi ratusan kilometer dari Gunung Kelud juga terkena abu gunung yang meletus pada Kamis (13/2) malam tersebut.

"Operasi kilang tetap normal, walaupun debu Kelud memang sudah sampai Cilacap," ujarnya.

Menurut dia, sebagai antisipasi, pihaknya menyiapkan filter udara untuk melindungi peralatan yang sensitif terhadap debu berlebihan.

Ali juga menambahkan, penyaluran BBM dan elpiji di Jatim khususnya wilayah bencana dan termasuk Jateng tetap beroperasi.

Meski, lanjutnya, terhalang debu Kelud yang cukup tebal.

"Mobilitas masyarakat juga pastinya berkurang mengingat terbatasnya jarak pandang," ucapnya.

Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan penyaluran BBM dan elpiji.

"Kami siapkan operasi pasar elpiji di wilayah bencana jika diperlukan, sebagai antisipasi pangkalan tutup karena mengungsi," ujarnya.

Asisten Manajer Hubungan Eksternal Pertamina Region 5 Happy Wulansari menambahkan, sejauh ini, tidak ada laporan gangguan operasional SPBU akibat letusan Gunung Kelud.

"Tidak ada SPBU yang benar-benar dekat dengan Gunung Kelud. Sejauh ini masih berjalan normal," katanya.

Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2) sekitar pukul 22.50 WIB dan menyemburkan abu vulkanik hingga sampai Purwokerto dan Cilacap.

Abu tersebut juga membuat sejumlah bandara ditutup seperti Juanda, Surabaya, Adi Sutjipto, Yogyakarta, dan Adi Sumarno, Solo.

Pihak berwenang sudah memutuskan zona aman akibat letusan Gunung Kelud di atas radius 10 kilometer.


Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014