Kami membutuhkan bantuan teknis, dana dan teknologi untuk memungkinkan kami mempekerjakan lebih banyak polisi hutan dan memberikan kami teknologi modern untuk mengatasi para pemburu
Dar Es Salaam (ANTARA News) - Presiden Tanzania Jakaya Kikwete mengatakan kawanan gajah di negaranya terancam punah menyusul peningkatan perburuan satwa liar di ekonomi terbesar kedua di Afrika timur itu.
Kikwete mengatakan sensus baru di ekosistem Selous-Mikumi, salah satu cagar alam terbesar di negara itu, menunjukkan bahwa populasi gajah telah menurun drastis menjadi hanya 13.084 ekor dari semula 38.975 ekor pada tahun 2009, yang menunjukkan penurunan sebesar 66 persen.
Presiden mengumumkan rencana untuk menyerukan larangan global dalam perdagangan gading dan cula badak, seiring gelombang baru perburuan mengancam populasi gajah dan badak negara itu.
"Terdapat tanda-tanda bahwa hewan ini (gajah) akan punah dalam waktu dekat jika upaya yang disengaja tidak diambil untuk melindungi kawanan tersebut," kata Kikwete dalam pidato yang disiarkan oleh kantornya pada Kamis.
"Jika perdagangan (gading dan cula badak) ini berakhir, tidak ada satu pun gajah akan dibantai. Tak akan ada insentif bagi perburuan."
Dia mengatakan pembantaian gajah di Tanzania menurun tajam setelah tahun 1987 ketika pemerintah melancarkan operasi anti - perburuan utama, yang menyebabkan peningkatan kawanan gajah dari 55.000 pada tahun 1989 menjadi 110.000 pada tahun 2009 .
Tapi perburuan telah muncul kembali dalam beberapa tahun terakhir , didorong oleh peningkatan cepat permintaan gading dan cula badak di Asia seiring dengan meningkatnya pengaruh dan investasi China di Afrika.
Kikwete meminta bantuan dari masyarakat internasional dalam memerangi pemburu, seraya mengatakan bahwa para polisi hutan kewalahan oleh besarnya skala masalah, dan luasnya wilayah cagar alam negara itu yang "hampir seukuran Inggris " yaitu 232.535 kilometer persegi.
Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan pada hari Rabu, kantor presiden Tanzania mengatakan negara itu telah menyita hampir 20 ton gading antara tahun 2010 dan 2013.
"Pemerintah sedang menyelesaikan administrasi untuk mempekerjakan tambahan 900 pegawai untuk divisi satwa liar ... Namun, pemerintah masih perlu peralatan yang lebih sesuai dengan tantangan yang ada dalam konservasi satwa liar," kata kantor presiden.
Presiden Kikwete pada bulan Desember memecat empat menteri menyusul tuduhan pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan keamanan selama operasi besar terhadap perburuan satwa liar.
Pemerintah mengatakan pihaknya sekarang menyelesaikan rencana untuk meluncurkan kembali operasi anti - perburuan.
(G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014