Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat ada 271 rumah warga dan 30 fasilitas umum rusak akibat gempa yang terjadi di tiga kecamatan pada Minggu (7/7).

Kepala Bidang Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Muhammad Fajri di Batang, Selasa, mengatakan bahwa berdasar data tercatat 271 rumah rusak terdiri atas 11 rumah berkategori rusak berat, 62 rumah rusak sedang, dan 198 rusak ringan.

"Kemudian, untuk fasilitas umum yang rusak yaitu 1 pasar tradisional, 8 perkantoran, 15 sekolah, 5 tempat ibadah, serta 1 jembatan. Untuk korban luka ada 11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan," katanya.  

Menurut dia, gempa berkekuatan Magnitudo 4,4 tersebut menggetarkan di 26 kelurahan/desa yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Warungasem, Wonotunggal, dan Batang.

Menghadapi banyaknya kerusakan itu, kata dia, pemkab masih menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu ke depan setelah gempa terjadi.

"Dapur umum untuk membantu warga terdampak gempa juga masih kami dirikan hingga waktu yang belum ditentukan," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang Wilopo mengatakan dapur umum semula berada di Masjid Lebo, Kecamatan Warungasem. Namun, pada hari ini, kami pindahkan ke kantor Dinas Sosial.

"Selanjutnya, makanan akan kami salurkan kembali pada warga terdampak gempa yang berada di wilayah tiga kecamatan itu," katanya.

Baca juga: BMKG: Ada 13 sesar aktif memiliki potensi gempa di Jawa Tengah
Baca juga: BMKG: Batang-Pekalongan wajib mulai beralih gunakan rumah tahan gempa
Baca juga: BMKG lakukan survei kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,4 di Batang


 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024