Beijing (ANTARA) - China mengerahkan sejumlah satelit penginderaan jauh untuk membantu upaya penyelamatan dan bantuan menyusul jebolnya tanggul pada Jumat (5/7) pekan lalu di Danau Dongting, danau air tawar terbesar kedua di China yang terletak di Provinsi Hunan.

Menurut Pusat Data dan Aplikasi Satelit Sumber Daya China (China Centre For Resources Satellite Data and Application/CRESDA), satelit Gaofen-3 02, Gaofen-3 03, Gaofen-1, dan Gaofen-4 telah dikerahkan untuk menyediakan pemantauan real-time di daerah yang terdampak.

Hingga Sabtu (6/7), pencitraan satelit telah dilakukan sebanyak lima kali, kata CRESDA. Badan tersebut menambahkan bahwa data yang diperoleh langsung diteruskan ke departemen-departemen terkait.

Pada Jumat sore, tanggul Danau Dongting jebol di Tuanzhou di wilayah Huarong yang berada di bawah administrasi Kota Yueyang, Hunan, hingga menyebabkan banjir di daerah tersebut. Ribuan petugas penyelamat, termasuk petugas pemadam kebakaran, pakar hidrologi, sukarelawan, dan polisi, telah bekerja tak kenal lelah untuk menyelamatkan nyawa dan harta warga.

Citra-citra satelit menunjukkan area banjir yang luas di daerah yang sebelumnya diidentifikasi sebagai padang rumput atau dataran. Citra-citra tersebut mendokumentasikan penyusutan area daratan yang signifikan dan perluasan permukaan air di Danau Dongting, yang diperparah oleh aliran air dari beberapa anak sungai di bagian hulu yang melebihi batas peringatan.

"Kami akan terus mengamati situasi bencana di wilayah Huarong ini dengan saksama serta menyediakan data satelit penginderaan jauh dan layanan analisis untuk upaya penyelamatan dan bantuan banjir, evaluasi bencana, dan upaya lainnya," ungkap CRESDA.

Sementara itu, banyak satelit komersial juga telah bergabung dalam operasi bantuan. Chang Guang Satellite Technology Co., Ltd., sebuah perusahaan kedirgantaraan komersial yang berbasis di Changchun, Provinsi Jilin, China timur laut, telah mengerahkan satelit Jilin-1 Kuanfu 01A miliknya.

Pada Sabtu pagi, satelit tersebut menangkap citra beresolusi tinggi dari Danau Dongting, tak lama setelah jebolnya tanggul. Kerusakan tanggul telah melebar hingga 226 meter pada saat itu, dengan genangan lokal yang luas dibandingkan citra-citra sebelumnya.

Di sisi lain, Smart Satellite Technology Co., Ltd. menggunakan satelit SmartSat-X1 miliknya untuk mengumpulkan data terperinci di area bencana. Beijing Minospace Technology Co., Ltd. juga mengaktifkan satelit Taijing-4 01 dan Taijing-4 03 miliknya untuk misi tersebut.

Taijing-4 03 menyelesaikan pencitraan pada Sabtu pukul 10.53 pagi waktu setempat, yang mengidentifikasikan zona bencana dengan diameter sekitar 12,645 kilometer dan estimasi luas area yang terdampak mencapai lebih dari 42 kilometer persegi. Sementara itu, satelit Taijing-4 01 mengidentifikasi potensi risiko berbahaya di beberapa wilayah sebelah selatan Danau Dongting.

Beijing Minospace Technology Co., Ltd. mengatakan bahwa mereka dengan cepat langsung membagikan informasi ini kepada otoritas terkait guna meningkatkan kesadaran situasional dan kapabilitas respons mereka.

Danau Dongting sejak dahulu telah kerap menghadapi tantangan banjir. Luas area yang terdampak di dekat Desa Tuanbei kini telah mencakup sekitar 50 kilometer persegi, sama dengan insiden jebolnya tanggul pada 1996.

Sejak 16 Juni, Provinsi Hunan telah mencatatkan curah hujan tertingginya untuk tahun ini, dengan rekor tertinggi baru tercatat di sejumlah wilayah. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024