Artinya pedagang di sini cukup bagus dalam menjaga keamanan pangan
Tanggerang Selatan, Banten (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan kualitas pangan di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Banten, terbebas dari cemaran zat berbahaya, seusai melakukan hasil uji sampel terhadap sejumlah komoditas di pasar tersebut.
"Masih dalam semangat Hari Keamanan Pangan Sedunia, Badan Pangan Nasional bersama OKKP daerah memastikan keamanan pangan segar dengan menggelar uji rapid test di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada hari ini," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan (Pusdatin) Bapanas Kelik Budiana di Tanggerang Selatan, Selasa.
Kelik menyebutkan uji sampel pangan di Pasar Serpong dilakukan terhadap komoditas bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, dan wortel. Hasil uji sampel, tidak ada kandungan zat berbahaya dan bebas dari cemaran pestisida.
Selanjutnya, sampel dari ikan kembung dan daging ayam juga tidak ada kandungan dan bebas dari formalin.
"Alhamdulillah, hasil rapid test beberapa komoditas tidak ada yang positif dari pestisida dan formalin. Artinya pedagang di sini cukup bagus dalam menjaga keamanan pangan," tutur Kelik.
Meski begitu, Bapanas akan terus membina pedagang supaya tetap menjaga kualitas pangan untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebagai konsumen.
Kelik menuturkan bahwa pemerintah melalui Bapanas berkomitmen menjaga dan menjamin kualitas pangan segar yang beredar di masyarakat secara luas.
Salah satu upaya mewujudkannya adalah melalui penggerakan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) di pusat maupun daerah.
Menurut Kelik, kolaborasi bersama pemerintah daerah adalah kunci keberhasilan penjaminan keamanan pangan segar yang beredar.
Hal itu, lanjut Kelik, sesuai arahan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia/World Food Safety Day (WFSD) pada Juni lalu di Surabaya, Jawa Timur.
“Pemeriksaan keamanan pangan segar hari ini jadi konkretisasi atas arahan Kepala Bapnas Bapak Arief Prasetyo Adi yang meminta semua stakeholder pangan bahu membahu mewujudkan sistem penjaminan keamanan pangan segar," ujarnya.
Terlebih banyak tantangan yang perlu diatasi seperti luasnya wilayah, banyaknya jenis pangan segar, jumlah pangan segar yang beredar, dan banyaknya tempat peredarannya. Untuk itu, kerja sama menjadi kunci keberhasilan mencapai itu,” terang Kelik.
Komitmen tersebut penting segera diterapkan dalam menghadapi isu perubahan iklim yang tengah menerpa dunia. Ancaman itu bisa mengakibatkan kerugian produksi dan meningkatkan ketidakstabilan pasokan.
Akibatnya, muncul potensi penggunaan bahan berbahaya yang dapat meningkatkan risiko keamanan pangan. Dari itu semua, keamanan pangan sendiri memiliki keterkaitan yang tidak dapat terpisahkan dari gizi dan ketahanan pangan.
Kelik mengatakan, berdasarkan World Health Organization (WHO) memperkirakan pangan yang terkontaminasi akan menyebabkan sekitar satu dari sepuluh orang sakit setiap tahun. Pangan yang terkontaminasi dapat menyebabkan 200 jenis penyakit.
Akibatnya, potensi ekonomi yang hilang dapat mencapai 110 miliar dolar AS setiap tahunnya sebagai dampak kehilangan produktivitas dan biaya pengobatan akibat pangan tidak aman di negara ekonomi menengah ke bawah.
“Dalam menjawab isu keamanan pangan, tentunya Badan Pangan Nasional bersama pemerintah daerah rutin turun ke lokasi beredarnya pangan segar seperti hari ini kita di Pasar Serpong," jelas Kelik.
Kelik menambahkan, berdasarkan data keamanan pangan segar yang diampu Bapanas, pada 2023 telah dilaksanakan total sebanyak 3.047 pengujian rapid test pasar yang terdiri dari 2.063 Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), 357 Pangan Segar Asal Hewan (PSAH), dan 627 Pangan Segar Asal Ikan (PSAI).
"Hasilnya adalah 2.871 sampel negatif dari cemaran berbahaya dan selebihnya positif yang segera ditindaklanjuti penanganannya," ungkap Kelik.
Sementara dari Januari sampai Juni 2024, total sebanyak 1.385 pengujian rapid test pasar telah terlaksana yang terdiri dari 895 PSAT, 155 PSAH, dan 330 PSAI.
Hasilnya 1.290 sampel negatif dan sisanya positif. Adapun terhadap sampel rapid test yang positif, OKKP akan melakukan pengujian ulang melalui laboratorium terakreditasi dan selanjutnya ditelusuri sumbernya yang kemudian dilakukan pembinaan.
Baca juga: Bapanas pastikan kestabilan dan stok pangan strategis di Pasar Serpong
Baca juga: Wapres: Bendungan berperan penting dukung ketahanan pangan dan energi
Baca juga: Mendag sebut Kalimantan-Papua masa depan pertanian Indonesia
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024