Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Anton Apriyantono menegaskan pihaknya tidak akan membuka kran impor daging ayam untuk mengisi persediaan daging selama puasa hingga lebaran tahun ini. Hal itu diungkapkan di Jakarta, Sabtu menanggapi kekhawatiran para peternak ayam dalam negeri terhadap rencana pemerintah mengimpor daging ayam dan sapi guna mengantisipasi kekurangan selama bulan puasa serta hari besar keagamaan 2006. "Kita tidak akan impor unggas karena persediaan dan pasokan dari dalam negeri sudah cukup," katanya usai pencanangan Penanaman Kelapa dan Penggunaan Biodiesel Untuk Nelayan dan Angkutan Darat di Pelabuhan Nizam Zahman Muara Baru Jakarta Utara. Sebelumnya diberitakan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Ardiansyah S Parman menyatakan pemerintah kemungkinan akan mengimpor daging dengan alasan khawatir pasokan daging ayam dan sapi menipis menjelang puasa dan lebaran. "Permintaan sebenarnya tetap tapi suplai dari dalam dan luar negeri turun. Daging ayam karena isu flu burung dan daging sapi karena kekhawatiran penyakit mulut dan kuku," katanya. Menanggapi hal itu kalangan peternak yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Ayam menyatakan penolakannya terhadap rencana pemerintah untuk mendatangkan daging ayam dan sapi dari luar untuk mengisi persediaan selama puasa dan hari lebaran. Ketua Umum Asosiasi Peternak Ayam/Pusat Informasi Pemasaran Hasil Unggas (Pinsar Unggas Nasional), Hartono di Jakarta mengatakan, kebijakan impor ayam tidak saja akan mematikan peternak ayam namun juga petani jagung dan padi yang merupakan bahan baku pakan ayam. "Kebijakan pemerintah untuk mengimpor daging ayam tersebut merupakan keputusan yang tidak bijaksana," katanya menanggapi rencana pemerintah mengimpor daging ayam dan sapi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006