Kami berharap alokasi pupuk ini mampu mencukupi kebutuhan pupuk hingga akhir tahun
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau petani mengecek tambahan alokasi pupuk bersubsidi di kartu tani atau dengan kartu tanda penduduk melalui aplikasi T-Pubers (Tebus Pupuk Bersubsidi).

Kepala Bidang Sarana dan Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Wazan Mudzakir di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pada tahun ini, Kulon Progo mendapat tambahan alokasi pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 3.652 ton dari 5.149 ton menjadi 8.801 ton.

Selain urea, Kulon Progo mendapat tambahan pupuk NPK sebanyak 4.804 ton dari alokasi 4.224 menjadi 9.028 ton.

"Kami berharap alokasi pupuk ini mampu mencukupi kebutuhan pupuk hingga akhir tahun," kata Wazan.

Baca juga: Pupuk Indonesia cek pendistribusian pupuk bersubsidi di Karawang

Ia mengatakan ada satu jenis pupuk khusus untuk tanaman kakao, yakni NPK formula khusus. Alokasi awal sebanyak 11 ton menjadi 75 ton pada 2024.

"Kulon Progo mendapat alokasi NPK formula khusus karena di beberapa kapanewon di Kawasan Bukit Menoreh, petani banyak menanam kakao," katanya.

Wazan mengakui serapan pupuk masih sangat sedikit. Pupuk urea dari alokasi 8.801 ton baru terserap atau tertebus 19 persen pada semester pertama dari Januari sampai Juni. Serapan masih sangat rendah.

Kemudian, serapan NPK terserap 30 persen dari 9.028 ton.

"Harapannya, masyarakat mengecek bahwa ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi di masing-masing Nomor Induk Kependudukan. Awal tahun kemarin sedikit, barangkali sudah diambil habis, padahal ada tambahan alokasi," katanya.

Baca juga: Kudus terima tambahan pupuk bersubsidi untuk penuhi kebutuhan petani

Wazan mendorong masyarakat bisa mengecek pupuk bersubsidi kuota di masing-masing petani karena ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi.

"Mudah-mudahan dengan informasi ini, nanti masyarakat yang belum tahu bisa tahu, dan memanfaatkan pupuk di masing-masing petani," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024