... pola arah angin di ketinggian 10 kilometer di atas lapisan udara itu masih cenderung bersifat tetap sepekan ke depan... "
Yogyakarta (ANTARA News)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta memperkirakan potensi hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud masih mungkin akan mengarah ke DIY-Jawa Tengah.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Tony Wijaya, di Yogyakarta, Jumat, mengatakan, itu disebabkan arah angin di Indonesia saat ini masih bertiup dari arah Timur ke Barat.


Dia menyatakan, pola arah angin di ketinggian 10 kilometer di atas lapisan udara itu masih cenderung bersifat tetap sepekan ke depan.

"Kalau misalnya nanti masih terjadi letusan kembali, maka masih akan mengarah ke DIY-Jawa Tengah. Namun kalau letusan sudah berhenti maka akan normal kembali," katanya.

Menurut dia pihaknya masih menunggu informasi selanjutnya dari Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengenai potensi letusan susulan itu.

Kendati demikian, berdasar pantauan BMKG, hujan abu akibat letusan Gunung Kelud itu tidak berpengaruh terhadap cuaca harian.

"Untuk cuaca harian tidak berpengaruh karena skalanya tidak begitu besar dibandingkan mekanisme cuaca," katanya.

Sementara itu, menurut dia, hingga saat ini wilayah Yogyakarta masih tetap masuk musim hujan dengan skala ringan hingga sedang karena awan dan uap air masih banyak terkumpul di daerah tersebut.

Air hujan yang akan turun, menurut dia, juga tidak akan terpengaruh signifikan akibat kandungan abu vulkanik tersebut.

"Meskipun ada, tapi pengaruh zat yang ada dalam abu vulkanik itu, di antaranya belerang, asam sulfat dan lainnya tidak terlalu tinggi, apalagi kita jauh dari Gunung Kelud," katanya.

Dengan potensi hujan abu itu ia mengimbau masyarakat tidak perlu resah namun tetap siaga dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014