Riset terbaru: kenyamanan adalah kunci bagi penumpang Asia

SINGAPURA, 13 Februari 2014 (ANTARA/PRNewswire) - Hari ini Airbus mempublikasikan riset terbaru tentang permintaan kenyamanan dari penumpang kelas ekonomi Asia. Riset ‘The Future of Comfort: Asia’ yang dilakukan oleh konsultan Future Laboratory mengungkapkan penemuan baru tentang perubahan permintaan dari penumpang pesawat udara dari Asia yang semakin berpengaruh di masa depan. Airbus memprediksi bahwa pada tahun 2032, 45 persen dari penumpang pesawat udara global akan berasal dari Asia. Penumpang dari Asia akan mendominanasi penerbangan pada abad 21 dan menentukan bentuk pengalaman kelas ekonomi masa depan.

Riset tersebut mengungkapkan dua tipologi penumpang Asia, yang oleh karena meningkatnya penggunaan sosial media dan online global, memiliki pengetahuan lebih baik tentang penerbangan dan mengharapkan peningkatan kenyamanan selama penerbangan:

  • Tipe 'penumpang bisnis pemula' merupakan kelas pekerja baru berusia 18 sampai 34 tahun dan memiliki pengetahuan yang sangat luas serta kagum dengan layanan jasa dan layanan tambahan lainnya.
  • Tipe 'penumpang bisnis berpengalaman' merupakan tipe penumpang yang lebih berpengalaman di dalam penerbangan. Mereka adalah tipikal wisatawan bisnis yang sangat peduli terhadap waktu dan kenyamanan. Lebar kursi merupakan faktor kunci persepsi mereka terhadap kenyamanan.
Meskipun persepsi para penumpang terhadap kenyamanan bervariasi, ada kesamaan yang jelas tentang pentingnya faktor kenyamanan:

  • Kualitas istirahat/tidur dan ketenangan di dalam kabin pesawat menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini secara khusus, merupakan faktor utama untuk penumpang Asia yang tengah mengejar berbagai peluang bisnis, dan 70 persen penumpang kelas ekonomi tujuan Asia ialah untuk urusan bisnis (persentase terbesar secara global). Penumpang Asia percaya bahwa kesempatan untuk mendapatkan istirahat/tidur yang berkualitas dalam penerbangan akan mengjasilkan produktivitas yang lebih tinggi, berbeda dengan pandangan penumpang non-Asia yang memanfaatkan waktu selama penerbangan untuk menyelesaikan pekerjaan. Bagi penumpang Asia, penerbangan yang produktif adalah di mana mereka dapat menenangkan diri (78%), tidur (58%), lalu bekerja (56%) - demikian urutan kriterianya.
  • Penumpang Asia bersedia membayar lebih untuk kursi yang lebih lebar, karena dinilai dapat meningkatkan kenyamanan dan ketenangan. Sebagian besar penumpang Asia (58%) percaya bahwa kursi merupakan faktor utama yang mempengaruhi rasa nyaman mereka ketika terbang. 60% percaya bahwa ukuran kursi yang lebih lebar merupakan syarat utama untuk ‘menignkatkan standar kenyamanan’ dan 42% akan membayar lebih untuk kursi yang lebih lebar. Kursi yang lebih lebar meningkatkan persepsi akan ‘produktivitas selama di pesawat’ (53%), diikuti kriteria ruang untuk ruang kaki yang lebih luas (48%), kursi yang dapat disesuaikan (43%), zona tenang (42%) dan ruang untuk lengan yang lebih luas (37%).
  • Kualitas layanan mendorong penumpang Asia kelas ekonomi untuk memesan penerbangan dari maskapai penerbangan tertentu. Layanan yang lebih baik adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian di masa depan.
Laporan tersebut juga mengidentifikasi tiga tren makro masa depan terkait faktorkenyamanan yang diminta oleh pasar Asia:
  • Kabin dengan wi-fi – Kabin dengan fasilitas wi-fi yang dilengkapi dengan fasilitas telepon dan konferensi video dinilai sebagai prasyarat bagi penumpang bisnis Asia agar dapat memperoleh peluang bisnis dari seluruh melalui akses komunikasi 24/7.
  • Teknologi 3D – Seperti keberhasilannya di dunia hiburan dan ritel, teknologi 3D diharapkan dapat memberikan pengalaman menonton dan belanja yang lebih berkesan selama di pesawat. Airbus tengah mengembangkan hal ini dengan memproduksi pesawat yang diintegrasikan dengan sistem hiburan dalam penerbangan (in-flight entertainment/IFE) generasi keempat, termasuk televisi 3D.
  • Atmosfer kabin yang nyaman dan menenangkan. Penumpang Asia setuju bahwa kenyamanan yang lebih besar dalam pesawat membuat mereka lebih tenang untuk beristirahat, dan hal ini dilihat sebagai kunci untuk menghasilkan produktivitas. Kualitas udara, ketenangan kabin, pencahayaan yang menenangkan, dan ukuran kursi adalah faktor-faktor unggulan Airbus untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama penerbangan.

Kevin Keniston, Kepala unit Kenyamanan Penumpang Airbus, mengatakan: “Masukan dari penumpang Asia sangat penting untuk menyempurnakan industri penerbangan dan tentunya akan menjadi pegangan untuk industri penerbangan di masa depan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor kenyamanan adalah hal mendasar bagi penumpang Asia yang menjalani penerbangan jarak jauh, untuk sekarang dan masa depan. Airbus membantu para maskapai penerbangan untuk memenuhi kebutuhan ini. Desain pesawat kami memungkinkan terciptanya kenyamanan yang optimal tanpa kompromi, sekaligus memberikan efisiensi bahan bakar bagi maskapai penerbangan.”

Martin Raymond, salah satu pendiri The Future Laboratory, berkata: “Laporan kami mengungkapkan temuan-temuan yang sangat kaya dan informatif tentang kebutuhan penumpang di delapan pasar penting Asia dan menjadi pendorong bagi para maskapai penerbangan untuk meningkatkan layanan mereka, khususnya dalam hal kenyamanan selama penerbangan. Sangat jelas bahwa kecenderungan para penumpang Asia menempatkan kenyamanan sebagai dasar dari keputusan pembelian mereka.”


*** Untuk salinan laporan ‘The Future of Comfort: Asia’ atau informasi lebih lanjut tentang “Kenyamanan” dapat ditemukan di www.airbus.com ***

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014