Pembahasan prospek itu dilakukan menyusul kunjungan mengejutkan Perdana Menteri Viktor Orban ke Kiev, Moskow, dan Beijing dalam apa yang disebut Budapest sebagai "misi perdamaian," tulis media-media tersebut sebagaimana dikutip Sputnik.
Orban melakukan tur mini ke sejumlah ibu kota dunia tak lama setelah Hongaria memperoleh giliran memegang jabatan presiden bergilir selama enam bulan di Dewan Uni Eropa pada 1 Juli lalu.
Tur mini itu memicu kritik tajam pejabat Uni Eropa yang mengatakan bahwa Orban tidak mewakili perhimpunan negara-negara Eropa tersebut.
Para duta besar negara-negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Rabu atas inisiatif Polandia, lapor situs berita Euractiv, dengan mengutip diplomat yang akrab dengan masalah ini.
Dalam laporan situs itu, Hongaria diharapkan membagikan rincian perjalanan Orban.
"Ada kekhawatiran yang meningkat di ibu kota tentang peran yang disematkan sendiri oleh Orban dalam apa yang disebut 'misi perdamaian', di mana seharusnya jelas bahwa dia hanya mewakili negaranya sendiri," ungkap seorang diplomat Uni Eropa.
Setelah kunjungan Orban ke Moskow, beberapa negara Uni Eropa dilaporkan pula telah mendesak Brussel untuk "mengekang" apa yang mereka gambarkan sebagai "perilaku destruktif" Hongaria.
"Ketegangan tinggi setelah hanya tujuh hari kepresidenan, dan diperkirakan akan semakin meningkat saat kami bertemu Dewan Urusan Luar Negeri (yang akan membahas) Fasilitas Perdamaian Eropa, yang masih diblokir oleh Hongaria, dengan 26 negara anggota lainnya menyetujui," kata diplomat Uni Eropa lainnya kepada Euractiv.
Orban mengunjungi Rusia pada Jumat (5/7) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Perdana Menteri Hongaria menggambarkan kunjungannya sebagai kelanjutan dari "misi perdamaian" yang dia mulai dengan perjalanan ke Kiev awal pekan lalu. Dia menjanjikan pula akan lebih banyak keterlibatan "yang sama mengejutkan" pada pekan ini.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Zelenskyy berdiskusi dengan Orban tentang 'masalah paling mendasar'
Baca juga: Trump disebut akan setop danai perang di Ukraina jika menang pilpres
Baca juga: PM Hongaria Orban peringatkan "era resesi" di Eropa
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024