Lewat upaya ini, Pupuk Indonesia bersama-sama dengan Bulog bisa bekerja sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) meningkatkan kesejahteraan petani dengan memperkuat kerja sama lewat program Makmur bersama Perusahaan Umum (Perum) Bulog sebagai offtaker.
 
“Lewat upaya ini, Pupuk Indonesia bersama-sama dengan Bulog bisa bekerja sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita memiliki masa depan yang cerah, tidak hanya untuk Pupuk Indonesia dan Bulog, tetapi untuk pertanian dan bangsa, negara Republik Indonesia,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Rahmad meyakini sinergi ini akan memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan produktivitas padi nasional secara berkelanjutan, sehingga berdampak pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
 
“Program Makmur hadir memberikan pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian berkelanjutan. Program ini memiliki potensi yang cukup besar, dengan luas yang sudah hampir mencapai 300.000 hektare, dengan 100.180,44 hektare untuk tanaman padi,” ujarnya pula.
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan 4.800 ton pupuk subsidi, dukung pertanian Bone
 
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, program Makmur telah menghadirkan ekosistem pertanian komprehensif dari tahapan hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan melibatkan banyak stakeholder, mulai dari perbankan, lembaga asuransi, penyedia agro input, hingga offtaker.
 
Lewat program ini, Pupuk Indonesia mendorong optimalisasi produktivitas petani, baik dengan upaya pendampingan intensif maupun edukasi penggunaan pupuk nonsubsidi agar hasil panen tetap maksimal.
 
Adapun pupuk nonsubsidi yang digunakan dalam program ini adalah pupuk komersial yang sudah teruji mampu meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga program ini sekaligus menjadi edukasi penggunaan agro input alternatif selain pupuk subsidi.
 
Selama periode Januari hingga Juni 2024, program ini telah diaplikasikan secara nasional dan berhasil mencatatkan realisasi seluas 295.904 hektare (ha) lahan dengan jumlah petani binaan sebanyak 120.320 orang.
 
Dalam pelaksanaannya telah diimplementasikan untuk berbagai jenis komoditas pangan, program ini telah mencatat peningkatan produktivitas petani padi sebesar 14 persen (rata-rata produktivitas meningkat dari 5,7 ton/ha menjadi 6,5 ton/ha).
 
Produktivitas tanaman jagung juga meningkat sebesar 23 persen, dari 4,7 ton/ha menjadi 5,8 ton/ha, produktivitas tanaman tebu turut naik sebesar 3 persen dari 66,2 ton/ha menjadi 68 ton/ha, dan produktivitas tanaman kelapa sawit meningkat 7 persen dari semula 22,84 ton/ha menjadi 24,44 ton/ha.
 
“Sebagaimana kita ketahui, kontribusi pupuk pada produktivitas pangan mencapai 62 persen. Program Makmur akan mengisi kekurangan dari produktivitas yang tidak bisa dipenuhi dari pupuk subsidi. Mudah-mudahan nantinya kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan Bulog ini bisa menciptakan ekosistem closed loop di sektor pangan, antara BUMN pangan dengan pupuk," kata dia pula.
Baca juga: Pupuk Indonesia siap penuhi kebutuhan pupuk di Sulawesi Selatan
Baca juga: Pupuk Indonesia cek pendistribusian pupuk bersubsidi di Karawang

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024