Kami berharap apa pun yang terjadi di KPU, saya pernah sampaikan ke Pak Afif (Plt Ketua KPU RI) badai pasti berlalu. Kapal KPU harus tetap berlayar, siapa pun dia nakhodanya
Jakarta (ANTARA) - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menilai situasi yang sedang dihadapi KPU tidak mudah usai putusan DKPP yang menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada Ketua Hasyim Asy'ari terkait kasus dugaan asusila.

"Kami berharap apa pun yang terjadi di KPU, saya pernah sampaikan ke Pak Afif (Plt Ketua KPU RI) badai pasti berlalu. Kapal KPU harus tetap berlayar, siapa pun dia nakhodanya," kata Bagja dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Wilayah Sumatera yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa.

Untuk diketahui, Mochammad Afifuddin diputuskan sebagai Plt Ketua KPU RI menggantikan Hasyim sementara berdasarkan hasil rapat pleno tertutup yang dilakukan Anggota KPU RI di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (4/7).

Bagja pun bercerita bahwa dirinya ingin menyambangi KPU RI usai putusan DKPP. Namun, dia mengurungkan niatnya lantaran ingin menjaga perasaan anggota KPU RI lainnya.

Baca juga: Komisi II DPR rapat dengan KPU-Bawaslu bahas RKP dan RAPBN Tahun 2025

Baca juga: TII harap KPU dan Bawaslu lakukan manajemen risiko hadapi Pilkada 2024


Ia menilai hal ini juga untuk menghindari hal tak penting yang dapat berdampak negatif. Meski begitu, Bagja menghargai situasi internal KPU RI saat ini.

"Kami menjaga perasaan teman-teman di komisioner KPU. Untuk menjaga itu, kami bahkan tidak berkomentar tentang apa pun putusan DKPP. Kami hanya siap akan melaksanakan putusan DKPP dan awasi putusan DKPP sesuai amar putusan yang disampaikan Pak Heddy (Ketua DKPP)," ujarnya.

Selain itu, Bagja mengungkapkan bahwa pria yang akrab disapa Afif itu sudah menyambangi Bawaslu setelah ditetapkan sebagai Plt Ketua KPU RI.

Dirinya pun optimistis KPU RI dapat menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024 yang menyisakan waktu 141 hari lagi.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024