Serangan terhadap personil pasukan keamananl telah melonjak sejak militer menggulingkan Presiden dari kubu Islamis Mohamed Morsi Islam pada Juli dan penguasa yang dilantik militer meluncurkan tindakan keras mematikan terhadap para pendukung pemimpin terguling, lapor AFP.
Para penyerang tak dikenal menembak dua polisi di kota Badrashin, 30 kilometer (18 mil) selatan Kairo, di Provinsi Giza, kata para pejabat .
Kematian terbaru itu menjadikan 24 jumlah polisi yang tewas dalam serangan militan sejak 23 January, menurut hitungan AFP berdasarkan laporan para pejabat keamanan.
Pada Rabu malam, seorang polisi yang menjaga sebuah gereja di lingkungan utara Turki tewas dalam bentrokan dengan para pendukung Morsi, ucap pejabat keamanan sebelumnya.
Sejak penggulingan Morsi itu, para pendukungnya telah menggelar protes hampir setiap hari menyerukan pemulihannya.
Demonstrasi mereka sering memicu bentrokan jalanan dengan pasukan keamanan dan lawan sipil.
Lima polisi juga ditembak mati pada Selasa dalam serangan terpisah.
Kelompok Al-Qaida yang telah menginspirasi kelompok itu, Ansar Beit al-Maqdis atau Partisan Yerusalem, telah mengklaim sebagian besar serangan mematikan di Mesir sejak penggulingan Moursi, dan mengatakan mereka untuk membalas atas tindakan keras oleh pasukan keamanan .
Lebih dari 1,4000 orang telah tewas dalam tindakan keras, menurut Amnesty International serta ribuan dipenjara.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014