Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Ismail mengatakan kewajiban bagi kementerian ataupun lembaga untuk mencadangkan baru diterapkan setelah pemulihan layanan publik seutuhnya imbas insiden Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, Surabaya selesai dilakukan.
Hal itu dimaksudkan agar penerapan aturan tersebut bisa efektif mengingat saat ini pemerintah masih berupaya melakukan pemulihan-pemulihan layanan publik dengan dekripsi.
"Ini kan masih di tahap recovery, itu (pencadangan data) nanti kaitannya dengan pemulihan regulasi, jadi sekalian nanti ada standarnya," kata Ismail kepada awak media di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenkominfo jelaskan tiga zona pemulihan data imbas insiden PDNS 2
Dalam strategi pemulihan pelayanan publik imbas adanya insiden PDNS 2, pemulihan regulasi masuk dalam bagian strategi jangka menengah.
Secara lebih rinci pemulihan regulasi masuk sebagai bagian dari evaluasi tata kelola dan perbaikan standar operasional prosedur (SOP).
Ismail lebih lanjut mengatakan meski kewajiban pencadangan data belum akan dilakukan dalam waktu dekat, namun dipastikan perwakilan dari kementerian dan lembaga yang menggunakan fasilitas pusat data dari pemerintah telah mengetahui ketentuan pencadangan tersebut.
Baca juga: Menkominfo: Target pemulihan penuh layanan PDNS 2 pada Agustus
Sehingga ketika semua data telah dimasukkan ke dalam ekosistem pusat data yang baru tepatnya dalam zona hijau yang menjadi zona aman untuk data-data yang telah dipastikan aman dan tak terindikasi mengandung bahaya maka pencadangan mulai dilakukan.
"Sudah diketahui semua (instansi/tenant) nanti pada saat dipindahkan ke zona hijau itu nanti semua sudah full backup. Nanti akan jalan full backup," ujar Ismail.
Baca juga: Pemerintah target 18 layanan publik terimbas PDNS 2 pulih akhir Juni
Terkait dengan kewajiban pencadangan data bagi kementerian dan lembaga, sebelumnya pada akhir Juni tepatnya Kamis (27/6), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan bakal mewajibkan semua kementerian dan lembaga yang memanfaatkan fasilitas pusat data dari pemerintah untuk mencadangkan data.
"Solusi konkret yang akan kami lakukan adalah saya akan segera tanda tangan Keputusan Menteri tentang penyelenggaraan PDN (Pusat Data Nasional) yang salah satunya mewajibkan kementerian-kementerian, lembaga, dan daerah memiliki backup," ujar Budi dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menkominfo dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di DPR RI, Jakarta.
Baca juga: BSSN cegah infeksi ransomware putus pusat data lainnya dari PDNS 2
Baca juga: Pemerintah jelaskan skema pemulihan migrasi data insiden PDNS 2
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024