“Ini lebih dari satu sekolah, pokoknya anak-anak yang terlibat tawuran di Kota Bogor langsung kami rangkul. Nanti kami akan bekerja sama dengan media ke sekolah berikutnya,”
Kota Bogor (ANTARA) - Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, membina 778 siswa sekolah yang terlibat tawuran di wilayahnya lewat program SKCK Goes to School.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di Kota Bogor, Selasa, menyebut 778 anak-anak ini tergabung dalam lima angkatan SKCK Goes to School.

“Ini lebih dari satu sekolah, pokoknya anak-anak yang terlibat tawuran di Kota Bogor langsung kami rangkul. Nanti kami akan bekerja sama dengan media ke sekolah berikutnya,” kata Bismo.

Ia menjelaskan, program ini dijalankan Polresta Bogor Kota karena Bismo merasa penanganan anak-anak terlibat tawuran tidak cukup hanya pada penegakan hukum dengan menangkap, memenjarakan, hingga memindahkan ke lembaga permasyarakatan.

Sebab, menurut Bismo, langkah tersebut membuat aparat termasuk orangtua anak tidak mengetahui perkembangan anak dan masa depannya.

“Kami melihat fenomena tawuran seperti fenomena gunung es, setelah kita tangkap, masih ada terus menerus. Berarti kita harus menyentuh di bawah gunung es itu,” ujarnya.

Bismo menyebut, Polresta Bogor Kota telah mendeteksi bahwa di balik tawuran yang tak kunjung usai, ada turunan budaya dendam senior ke junior, ada perekrut, ada rantai ekonomi, bahkan judi online atau daring.

Oleh karenanya, lanjut Bismo, Polresta Bogor Kota mengupayakan pengaruh positif kepada anak-anak lewat program SKCK Goes to School yang mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI ini.

“Hal yang kita lakukan terhadap anak-anak ini kita klasifikasi. Ketika melakukan penganiayaan berat bahkan hingga kematian, tentu kita pidanakan. Tapi kalau yang hanya ikut-ikutan, baru pertama kali, kita bina dalam bentuk SKCK Goes to School,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bismo mengatakan, Polresta Bogor Kota juga bekerja sama dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menjalankan program ini.

Kegiatan yang dijalankan, kata Bismo, antara lain kegiatan kemandirian dan kedisiplinan, bonding dengan keluarga, juga memberikan rekomendasi ke sekolah yang anak didiknya terlibat tawuran agar dibina.

“Alhamdulillah ada yang hal-hal di luar prediksi kami. Ada lomba Muay Thai, anak-anak didik kami mendapatkan penghargaan. Ada yang ikut lomba Judo, menang dapat medali emas. Nantinya akan ada yang diikutkan di lomba-lomba lain,” ujar Bismo. 

Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024