Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan Facebook menarasikan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperingatkan ada potensi 72 persen potensi asteroid menghantam bumi pada 12 Juli.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“NASA warns 72% of potential asteroid to impact earth on July 12th

Berikut terjemahan dari unggahan tersebut:

“NASA memperingatkan 72% potensi asteroid akan menghantam bumi pada 12 Juli”

Namun, benarkah NASA klaim bumi dihantam asteroid pada 12 Juli?

 

Unggahan yang menarasikan NASA klaim bumi dihantam asteroid besar pada 12 Juli 2038. Faktanya, pernyataan tersebut merupakan scenario hipotesis dalam rapat dua tahunan NASA. (Facebook)
Penjelasan:

Dilansir dari laman NASA, menurutnya hingga saat ini tidak ada ancaman dampak asteroid signifikan yang diketahui untuk masa mendatang. 

Namun, NASA merilis ringkasan pada hari Kamis dari Latihan Meja Antar Lembaga Pertahanan Planeta yang dilakukan setaip dua tahun dan ini merupakan tahun kelima. 

Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA, dalam kemitraan dengan FEMA (Federal Emergency Management Agency) dan dengan bantuan dari AS. Departemen Luar Negeri Kantor Urusan Luar Angkasa, mengadakan latihan di atas meja untuk menginformasikan dan menilai kemampuan kita sebagai sebuah bangsa untuk merespons secara efektif ancaman asteroid atau komet yang berpotensi berbahaya.

Selama latihan, peserta mempertimbangkan potensi tanggapan nasional dan global terhadap skenario hipotetis di mana asteroid yang belum pernah terdeteksi sebelumnya diidentifikasi yang, menurut perhitungan awal, memiliki peluang 72 persen untuk menabrak Bumi dalam waktu sekitar 14 tahun. 

Pengamatan awal yang dijelaskan dalam latihan, bagaimanapun, tidak cukup untuk secara tepat menentukan ukuran, komposisi, dan lintasan jangka panjang asteroid. Untuk memperumit skenario hipotetis tahun ini, pengamatan tindak lanjut yang penting harus ditunda setidaknya selama tujuh bulan - kehilangan waktu yang kritis - saat asteroid lewat di belakang Matahari seperti yang terlihat dari sudut pandang Bumi di luar angkasa.

Latihan ini adalah yang pertama menggunakan data dari misi DART (Double Asteroid Redirection Test) NASA, demonstrasi teknologi di luar angkasa pertama untuk mempertahankan Bumi dari potensi dampak asteroid. Pesawat ruang angkasa DART, yang berdampak pada moonlet asteroid Dimorphos pada 26 September 2022, mengkonfirmasi bahwa penabrak kinetik dapat mengubah lintasan asteroid. Menerapkan ini atau jenis teknologi apa pun pada ancaman dampak yang sebenarnya akan membutuhkan perencanaan lanjutan bertahun-tahun.

Dengan demikian, klaim bumi dihantam asteroid besar pada 12 Juli 2038 merupakan keliru. Pernyataan tersebut merupakan skenario hipotesis dalam rapat dua tahunan NASA.

Klaim: NASA klaim bumi dihantam asteroid besar pada 12 Juli 2038

Rating: Misinformasi

Cek fakta: Misinformasi! NASA punya mesin pembuat awan dan hujan buatan

Cek fakta: Ledakan meteor berbahaya terjadi pada Ramadhan? Cek faktanya!

Baca juga: NASA deteksi lontaran suar surya yang kuat dari matahari

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024