Beijing (ANTARA) - China mendesak Amerika Serikat untuk bertindak secara bertanggung jawab dan berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan dunia maya,

Pernyataan tersebut disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam sebuah taklimat pers harian, Senin, saat diminta berkomentar perihal laporan yang baru dirilis oleh Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional China, Laboratorium Rekayasa Teknologi Pencegahan Virus Komputer Nasional China, dan 360 Digital Security Group.

Menurut laporan itu, AS telah menggembar-gemborkan sebuah organisasi peretas bernama "Volt Typhoon" sejak 2023 dan terlibat dalam kampanye disinformasi terhadap China di seluruh dunia.

Lin menuturkan bahwa pada April lalu, sejumlah lembaga terkait di China mengungkap skandal perihal AS yang menuding China bertanggung jawab atas "Volt Typhoon" demi memajukan agenda geopolitiknya sendiri.

Lebih lanjut, laporan terbaru itu mengungkapkan bahwa kampanye disinformasi tersebut dirancang oleh Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) AS dan Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI), dan beberapa anggota komunitas intelijen AS lain dengan keterlibatan sejumlah anggota Kongres yang mendukung aksi agresif (hawk) terhadap China dan beberapa lembaga federal, serta badan-badan keamanan dunia maya dari negara-negara Lima Mata (Five Eyes) lainnya, dan hal itu bertujuan untuk memanipulasi opini publik, urai Lin.

"Hingga saat ini, AS belum memberikan penjelasan kepada kami setelah laporan itu diterbitkan," tutur Lin dan menambahkan bahwa kepala NSA masih menyebarkan disinformasi perihal "Volt Typhoon".

"Yang lebih buruk lagi, laporan terbaru itu membeberkan bahwa pemerintah AS telah menekan sebuah perusahaan keamanan dunia maya dan meminta untuk mengubah analisis teknologinya yang membuktikan 'Volt Typhoon' adalah kelompok ransomware," imbuh Lin, sembari menunjukkan hal ini merupakan taktik menutup-nutupi yang ceroboh dan tidak akan pernah berhasil.

Dikatakan Lin, China mengecam keras perilaku tidak bertanggung jawab AS tersebut.

"AS belum memberikan penjelasan kepada kami, dan harus segera menghentikan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap China. Kami mendesak AS untuk bertindak secara bertanggung jawab serta berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan dunia maya," kata Lin.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024