kegiatan padat karya BKK Pemda DIY sebesar Rp32,4 miliar sudah melalui pelaksanaan fisik dimulai dari 12 Juni dan berakhir 6 Juli
Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah merampungkan kegiatan pekerjaan fisik padat karya dengan mekanisme anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY Tahun 2024 dengan nilai Rp32,4 miliar.

"Untuk kegiatan padat karya yang melalui BKK Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sebesar Rp32,4 miliar sudah melalui proses pelaksanaan fisik yang dimulai dari 12 Juni dan berakhir pada 6 Juli kemarin," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Istirul Widiastuti di Bantul, Selasa.

Dia mengatakan ada sebanyak 300 lokasi padat karya yang bersumber dari anggaran BKK Pemda DIY Tahun 2024, dengan rincian sebanyak 276 lokasi dengan masing masing lokasi Rp100 juta, dan sebanyak 24 lokasi dengan anggaran masing masing sebesar Rp200 juta.

Dia mengatakan setiap lokasi padat karya melibatkan pekerja dari masyarakat setempat, yaitu sebanyak 26 orang tiap lokasi di sebanyak 276 lokasi, sementara 24 lokasi padat karya melibatkan sebanyak 52 orang, tenaga kerja meliputi tukang, pekerja dan ketua kelompok.

"Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan padat karya berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apa, jadi saya bisa katakan bahwa mulai proses persiapan sampai dengan pelaksanaan fisik sudah bisa lancar semuanya," katanya.

Baca juga: Mendag lepas ekspor produk dekorasi UMKM Bantul ke Spanyol

Baca juga: Bantul bangun gedung pelayanan UPTD pengujian kendaraan bermotor


Pekerjaan padat karya program Disnakertrans Bantul tersebut meliputi pembangunan jalan corblok yang menghubungkan antar pedukuhan maupun pemukiman, pembangunan talud, dan pembangunan saluran drainase yang ada di wilayah pedesaan.

"Dari pekerjaan fisik yang terbangun, Alhamdulillah sudah sesuai target bahkan banyak yang melampaui rencana kerja, dari saya melakukan monev (monitoring evaluasi) ke beberapa lokasi, fisik yang terbangun rata rata melebihi target yang ditentukan oleh dinas," katanya.

Dengan demikian, kata dia, spesifikasi yang dibuat kelompok padat karya melebihi dari spesifikasi yang ditentukan pemerintah, misalnya ketebalan jalan corblok yang ditentukan setebal 10 centimeter, namun realisasinya ada yang 12 cm, 13 cm bahkan ada yang 15 cm.

"Tentunya itu semangat dari masyarakat, karena mereka menyadari bahwa yang akan menggunakan manfaat dari hasil padat karya adalah mereka sendiri, jadi dengan semangat swadaya, juga gotong royong itu merupakan ciri kepribadian bangsa kita termasuk masyarakat Bantul," katanya.

Baca juga: DKPP minta peternak rutin beri ternak obat cacing cegah cacing hati

Baca juga: Bapanas: Penyaluran bantuan pangan di Bantul telah sesuai mekanisme


Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024