Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY menyebutkan jumlah investor pasar modal di Yogyakarta hingga Juni 2024 mencapai 208.217 orang atau naik 27,15 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebanyak 163.745.

"Terjadi kenaikan sebesar 44.472 investor dibandingkan Juni tahun lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Senin.

Sementara itu, untuk transaksi pasar modal di DIY pada Juni mencapai Rp1,475 triliun atau jika dirata-rata mencapai Rp1 triliun per bulan.

Menurut Irfan, dari seluruh investor pasar modal di DIY, 30 persen di antaranya adalah kalangan mahasiswa.

"Mahasiswa jumlahnya lebih besar karena Yogyakarta kota pelajar. Mereka juga lebih mudah diedukasi, sehingga kami bisa masuk di situ," kata dia.

Ia mengatakan terus meningkatnya jumlah investor pasar modal di Yogyakarta menandakan semakin banyak masyarakat di daerah setempat yang melek pasar modal.

Hal itu, menurut dia, merupakan buah dari edukasi yang terus digencarkan BEI DIY melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) di Kantor BEI DIY.

Selain di Kantor BEI DIY, menurut dia, edukasi pasar modal juga terus digencarkan di sejumlah galeri investasi yang ada di sejumlah kampus, galeri investasi desa, galeri investasi di SMA/SMK, dan kini sedang disiapkan galeri komunitas.

"Kami berharap galeri itu menjadi pusat informasi keuangan terpadu. Jadi tidak hanya menjadi pusat literasi dan inklusi pasar modal saja, tetapi semua industri jasa keuangan plus inkubator UMKM," kata Irfan.

Baca juga: IHSG awal pekan ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024