Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Selatan menegaskan genangan di "jacking" kawasan Seskoal, Kebayoran Lama lantaran masih tahap pembangunan saluran air.

"Jadi, kalau kemarin ada genangan, itu karena saluran yang ada, belum sempurna karena masih tahap pekerjaan," kata Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan Santo di Jakarta, Senin.

Metode jacking merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan lalu mendorong pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik.


Santo mengatakan Dinas Sumber Air (SDA) DKI Jakarta terus mempercepat pembangunan saluran air di kawasan Seskoal, Jakarta Selatan tersebut.
Terlebih, saat ini, pembangunan saluran air dengan metode jacking itu tahapannya telah mencapai 10 persen.

Baca juga: Jaksel bangun saluran air di sembilan lokasi untuk cegah banjir

"Progres pembangunan dimulai dari 6 Mei dan kini sudah mencapai sepuluh persen," ujarnya.


Dia menambahkan pembangunan saluran dengan metode jacking atau pengeboran itu ditargetkan rampung pada November 2024.

Proyek ini, lanjut dia, dikerjakan Dinas SDA DKI Jakarta sebagai upaya penangan genangan dan banjir di kawasan Seskoal dan sepanjang Jalan Ciledug Raya, Cipulir.

"Ini pekerjaan jacking oleh Dinas SDA dan dibangun dari lampu merah Seskoal ke arah Kali Pesanggrahan," jelasnya.

Sebelumnya, Dinas SDA DKI Jakarta mengumumkan, proyek pembangunan saluran air dengan metode jacking di Seskoal akan berdampak pada kemacetan panjang di Jalan Ciledug Raya.

Baca juga: Pembangunan saluran air di Ciledug Raya selesai 30 November

Pembangunan saluran jacking ini dilakukan sejak 6 Mei 2024 dan ditargetkan rampung pada 30 November 2024.

Pembangunan dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya, sampai Pasar Cipulir.

Pengerjaan dilakukan secara bertahap, mulai dari pembangunan uji integrasi tumpukan (pile integrated test/PIT), pemasangan perkuatan pipa beton (reinforce concrete pipe/RCP) dengan metode "jacking" dan pengerjaan lubang utama (mainhole).

Dinas SDA DKI Jakarta tak merinci berapa nilai anggaran dari proyek tersebut.

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas melalui jalan pengganti median pemisah jalan atau area bawah jalan layang TransJakarta koridor 13 jurusan Halte Puri Beta Ciledug atau Halte CBD hingga Halte Tendean.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI harap saluran air di Petogogan mampu atasi banjir

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024