Jakarta (ANTARA) - Berita merupakan salah satu produk jurnalistik guna menyampaikan informasi tentang peristiwa atau kejadian terkini yang didistribusikan melalui berbagai platform, media cetak, radio, online dan juga televisi.
 
Indiwan Setto Wahjuwibowo mengatakan dalam buku 'Pengantar Jurnalistik' bahwa konsep dasar dari berita adalah "informasi yang disampaikan oleh wartawan dan dimuat dalam media."

Dengan demikian, berita merupakan informasi yang telah diolah oleh wartawan dan dianggap memiliki nilai penting, baik objektif maupun subjektif. Berita tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat disampaikan secara lisan, seperti yang kita lihat dan dengar di televisi maupun radio.

Perlu dipahami juga, nilai sebuah berita sering kali ditentukan oleh sejauh mana berita tersebut memiliki unsur-unsur keunggulan dan relevansi.
 
Unsur-unsur berita

Unsur 5W+1H adalah konsep dasar dalam jurnalistik yang digunakan untuk memastikan kelengkapan informasi dalam sebuah berita. Singkatan ini mencakup enam pertanyaan kunci, di antaranya:
  • Who (Siapa): Mengidentifikasi siapa yang terlibat dalam peristiwa atau kejadian.
  • What (Apa): Menjelaskan apa yang terjadi.
  • When (Kapan): Menyatakan waktu terjadinya peristiwa atau kejadian.
  • Where (Di mana): Menyebutkan lokasi terjadinya peristiwa.
  • Why (Mengapa): Menguraikan alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.
  • How (Bagaimana): Menjelaskan bagaimana peristiwa terjadi atau berlangsung.
 
Konsep 5W+1H membantu penulis/wartawan memastikan bahwa berita yang mereka tulis lengkap dan informatif, memberikan pembaca pemahaman menyeluruh tentang suatu peristiwa atau kejadian.
 
Contoh 1 penggunaan 5W+1H
 
Berita: Kebakaran melanda pasar tradisional A di Jakarta Barat
  • Who (Siapa): Para pedagang dan pembeli di Pasar Tradisional A, serta petugas pemadam kebakaran.
  • What (Apa): Kebakaran hebat yang menghanguskan sebagian besar toko di Pasar Tradisional A.
  • When (Kapan): Kebakaran terjadi pada pagi hari, pukul 10.00 WIB.
  • Where (Di mana): Di Pasar Tradisional A, di Jalan Joglo raya, Jakarta Barat.
  • Why (Mengapa): Kebakaran terjadi diduga akibat korsleting listrik di salah satu toko.
  • How (Bagaimana): Api cepat menyebar karena banyak barang di toko terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api setelah bekerja selama 2 jam. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
 
Contoh 2 penggunaan 5W+1H
 
Berita: Peluncuran Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
  • Who (Siapa): Pemerintah Indonesia dan masyarakat yang bekerja sebagai karyawan serta pemberi kerja.
  • What (Apa): Peluncuran Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
  • When (Kapan): Program ini resmi ditetapkan pada 20 Mei 2024.
  • Where (Di mana): Penetapan dilakukan di Jakarta dan berlaku secara nasional.
  • Why (Mengapa): Program Tapera ditetapkan untuk membantu masyarakat memiliki rumah dengan menyediakan tabungan perumahan yang terjangkau dan terencana.
  • How (Bagaimana): Melalui program ini, pekerja dan pemberi kerja diwajibkan menyisihkan sebagian kecil dari gaji bulanan ke dalam tabungan perumahan. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Badan Pengelola Tapera (BP Tapera) untuk digunakan dalam pembiayaan perumahan bagi peserta yang memenuhi syarat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan yang layak.

Demikian penjelasan tentang 5W+1H. Konsep ini membantu penulis/wartawan menyusun berita yang lengkap dan informatif, sehingga pembaca mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang suatu peristiwa.

Baca juga: Peran penting berita dalam kehidupan masyarakat 

Baca juga: Perbedaan berita dan feature beserta ciri-cirinya

Baca juga: Pengertian dan jenis-jenis teks berita, simak penjelasannya

 

     

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024