Manado (ANTARA) - Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) H Sarbin Sehe mengatakan penyuluh agama harus menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap dua yang dimulai secara serentak pada Juli ini.

"Penyuluh agama memiliki peran strategis di tengah umat dan masyarakat. Sebagai bagian dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, penyuluh agama diminta untuk menyukseskan berbagai program pemerintah, tidak hanya mengenai topik-topik keagamaan, tetapi semua program pemerintah yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," kata Sarbin di Tomohon, Senin.

Baca juga: Kemenko PMK dukung Pekan Imunisasi Nasional untuk tangani polio

Baca juga: Kemenskes RI sebut tiga provinsi di Papua terdampak kasus polio

Ada beberapa program pemerintah yang selama ini terus disosialisasikan kepada masyarakat, di antaranya pencegahan pernikahan usia dini, pembekalan calon pengantin, pencegahan stunting, dan PIN Polio tahap dua yang dimulai secara serentak pada bulan Juli ini.

Ia mengatakan kesehatan warga negara, khususnya generasi penerus Indonesia, merupakan urgensi yang harus diutamakan dan merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga, Kementerian Agama, dalam hal ini penyuluh dapat mengambil peran untuk turut serta dalam menjaga kesehatan bangsa.

Kakanwil memberikan pembinaan kepada Penyuluh Agama Islam Non-PNS di lingkungan Kementerian Agama Kota Tomohon dalam kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Islam yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tomohon Selatan.

"Saya minta bapak dan ibu penyuluh untuk terlibat aktif guna menyukseskan program pemerintah PIN Polio tahap 2," katanya.

Baca juga: Jatim catat sebanyak 4,7 juta anak telah diimunisasi polio

Sarbin mengatakan kepada penyuluh agar menjelaskan dan memberi pemahaman yang baik kepada umat bahwa imunisasi polio sangat penting untuk menyelamatkan generasi masa depan agama dan bangsa.

Kakanwil menjelaskan bahwa kegiatan ini difokuskan pada 27 provinsi, termasuk Sulawesi Utara, dan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024