Jakarta (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui program peternakan burung puyuh di Desa Lobu Rappa, Asahan, Sumatera Utara yang berada di sekitar jalur transmisi perusahaan.

“Dalam mendukung program ini, Inalum telah berkolaborasi dengan kelompok pemuda dan Pemerintah Desa Lobu Rappa. Bantuan berupa sarana prasarana peternakan burung puyuh telah diberikan dan hasilnya sudah mulai terlihat dengan panen perdana telur puyuh mencapai 2100 butir per hari,” ujar Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan tersebut, Mahyaruddin menegaskan bahwa BUMN tersebut mendukung pemerintah melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Perseroan, kata Mahyaruddin, terus menyerap dan mengembangkan potensi di wilayah operasional perusahaan secara khusus di daerah jalur transmisi.

Di sisi lain, Senior Vice President CSR Inalum Daniel JP Hutauruk mengatakan, telur puyuh dikenal mengandung protein dan lemak yang cukup tinggi, serta memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.

Menurut dia, program peternakan telur puyuh tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat lokal yang dilibatkan secara langsung dalam setiap tahap pengembangannya.

"Kami melihat potensi bisnis yang menjanjikan dalam peternakan burung puyuh di wilayah ini. Selain mendukung perekonomian lokal, telur puyuh juga memiliki nilai gizi tinggi yang penting untuk pencegahan stunting dan peningkatan imunitas anak balita," kata Daniel.

Dengan terus mengoptimalkan potensi di sekitar wilayah operasionalnya, Inalum berharap dapat berkontribusi lebih lanjut dalam memperkuat ekonomi lokal dan mendukung kesehatan masyarakat, sesuai dengan komitmen berkelanjutan perusahaan.

Rian, selaku Ketua Kelompok Pengembangan Pertanian dan Ternak Burung Puyuh di bawah Daerah Transmisi Inalum, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh perusahaan.

"Kami merasa sangat terbantu tidak hanya dari segi bantuan fisik, tetapi juga dari pembinaan dan pendampingan selama proses pengembangan program ini," ujar Rian.

Baca juga: Inalum menargetkan smelter alumina Mempawah beroperasi akhir 2024
Baca juga: Inalum genjot produksi 274 ribu ton aluminium pada 2024

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024