"Saat ini sudah melewati fase peringatan dini dan kesiapsiagaan, untuk itu harus ketahui rute," kata Wakil Kepala Polres Kediri Kompol Alfian ditemui setelah simulasi, Kamis.
Ia mengatakan, petugas telah melakukan pemetaan dan evaluasi dan diketahui berbagai kendala saat evakusi, seperti jalan yang bergelombang. Selain itu, cuaca juga sering turun hujan, sehingga hal itu juga perlu diantisipasi.
Pihaknya juga menyebut, simulasi itu sengaja tidak menggunakan sirine, sebab dikhawatirkan akan membuat panik warga. Saat ini, status Gunung Kelud masih siaga dan belum perlu dilakukan evakuasi.
Ia juga mengatakan, anggota terus melakukan pendekatan kepada warga, dan memberikan pengertian agar mereka mau mengungsi jika Gunung Kelud meletus.
"Kami sudah sambang pada warga dan meminta agar mereka ikut evakuasi demi keselamata jiwa," ucapnya.
Wakalpolres juga meminta anggotanya untuk mengutamakan warga yang sakit dan lanjut usia dalam proses evakuasi nantinya. Sementara, untuk ternak juga akan dievakuasi menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan.
Sementara itu, Kepala Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar Sukemi mengatakan terdapat 1200 warga yang tinggal di desa ini. Ia juga terus melakukan pendekatan pada warganya, dan meminta perangkatnya, tingkat RT untuk memantau warganya jika dilakukan evakuasi.
"Kalau di RT, dia yang lebih tahu jadi lebih mudah mendata warganya," tuturnya.
Ia menuturkan, perangkat juga sudah memetakan untuk titik-titik evakuasi. Ada 31 titik kumpul di RT, jika warga nantinya akan dievakuasi.
Warga, lanjut dia, tidak keberatan jika harus mengungsi, sebab mereka juga mengetahui bahaya yang mengancam. Namun, warga meminta agar segala keperluan dicukupi, seperti soal tempat tinggal, makanan, serta obat.
Simulasi itu diikuti warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar. Warga berlarian dikawal petugas ketika gunung itu meletus.
Petugas juga menggendong warga yang sudah lansia, sementara warga yang terluka langsung dibawa mobil ambulans. Untuk ternak warga, dibawa dengan mobil petugas, dan warga sendiri dinaikkan ke dalam bus yang difungsikan sebagai kendaraan evakuasi.
Sementara itu, tingkat kegempaan yang terekam di alat seismik di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar fluktuatif.
Data pada Kamis (13/2) pada 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, gempa vulkanik dalam mencapai 39 kali, gempa vulkanik dangkal 208 kali, gempa dengan frekuensi rendah 86 kali, serta suhu air yang mencapai 57,7 derajat selcius. Status sampai saat ini masih siaga, 5 kilometer dari kawah diharapkan steril dari aktivitas warga.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014