Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan pihaknya siap untuk memperbaiki kerusakan pada areal tambang emas rakyat yang dilanda bencana longsor di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, asalkan aset pemerintah.

"Tambang, kalau itu aset daerah atau aset kabupaten dan diajukan ke BNPB maka akan kami bantu perbaiki," kata dia saat ditemui usai mendampingi Presiden Joko Widodo melepas pengiriman bantuan untuk korban bencana tanah longsor Papua Nugini di Base Ops SUMA 1 Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Menurut dia, status kepemilikan areal tambang tersebut harus dipastikan terlebih dahulu sebagai syarat penting untuk perbaikan, rehabilitasi atau rekonstruksi. Begitupun pada permukiman warga yang terdampak longsor akan diverifikasi sebelum dibantu perbaikannya.

Baca juga: 230 personel gabungan dikerahkan mencari korban longsor Gorontalo

"Tugas kami rehabilitasi-rekonstruksi. Kalau menutup tambang itu bukan kewenangan kami, BNPB tidak punya wewenang," ujarnya.

Namun terlepas dari situ, Suharyanto memastikan bahwa BNPB beserta unsur yang terlibat lainnya saat ini masih fokus untuk mencari, mengevakuasi dan menyelamatkan penambang dan warga setempat yang menjadi korban tanah longsor tersebut, karena keselamatan warga adalah hal yang diprioritaskan.
Arsip Foto - Personel Kantor SAR Gorontalo mengevakuasi seorang penambang emas yang luka dan patah kaki karena longsor di Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Senin (8/7/2024) (ANTARA/HO-Kantor SAR Gorontalo) (ANTARA/HO-Kantor SAR Gorontalo)



Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) hingga Senin petang atau H+2 Operasi SAR gabungan jumlah korban longsor tercatat total ada sebanyak 72 orang.

Sebanyak 72 korban itu terdiri atas 10 orang meninggal dunia, 22 orang selamat dengan kondisi luka ringan-berat, dan 40 orang hilang masih dalam pencarian.

Baca juga: Basarnas kerahkan kekuatan penuh cari 17 penambang emas di Gorontalo

Dikonfirmasi terpisah, Deputi Operasi Basarnas Edy Prakoso mengatakan bahwa korban meninggal dunia dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo untuk diidentifikasi, sebagian lainnya sejak sore tadi sudah berada di rumah duka.

Kemudian untuk korban luka-luka dievakuasi petugas gabungan dibantu oleh warga setempat ke sejumlah rumah sakit terdekat. Proses operasi pencarian dan pertolongan ini dikomandoi langsung oleh Kepala Kantor SAR Gorontalo.

Jumlah petugas gabungan yang dikerahkan ke lokasi tambang emas Suwawa Timur total sebanyak 206 orang dan dua unit alat berat, tim K9, satu unit helikopter dan peralatan SAR lengkap sejak peristiwa terjadi, Minggu (7/7) malam.

Baca juga: SAR temukan 8 korban longsor tambang di Gorontalo meninggal dunia

Tim tersebut masing-masing terdiri atas personel Kantor SAR Gorontalo sebanyak 25 orang. Selebihnya merupakan tenaga bantuan dari personel Kepolisian Daerah Gorontalo, Korem, Batalyon 173, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo, Kelompok Pencinta Alam, dan lainnya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024