Solok (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Solok, Sumatera Barat, memberikan bantuan pemenuhan gizi berupa susu, telur, biskuit, dan snack kepada anak berisiko stunting melalui program Bapak Asuh Anak Stunting.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat DPMPPA Kota Solok Erbasi Susmita, di Solok, Senin, mengatakan kegiatan penyerahan bantuan tersebut dalam rangka mendukung pelaksanaan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) pemerintah kota setempat.
"Pemberian bantuan BAAS dari DPMPPA Kota Solok ini adalah salah satu program pemerintah dalam rangka penurunan angka stunting, selain pemberian makanan tambahan berupa pangan lokal," katanya.
Selain itu, tim Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang datang menyerahkan bantuan anak stunting tahap enam tersebut terdiri atas Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Erbasi Susmita, Analisis Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Helvira Anwar.
Baca juga: Dinas Pangan Solok berikan bantuan pangan ke anak berisiko stunting
Selanjutnya, Penyuluh Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan DPMPPA Kota Solok Fitri Ardi dan Febrianti Mariza, serta Penggerak Swadaya Masyarakat Delmi Yanti.
Bantuan BAAS dari DPMPPA diberikan kepada anak berisiko stunting (KRS) Arsyaka Alfarizqi usia 13 bulan warga RT 002/RW 002 Kelurahan IX Korong.
Erbasi juga berpesan kepada orang tua Arsyaka, yakni Irva Yuli Santi agar bantuan dari Bapak Asuh Anak Stunting tahap enam ini bisa dimanfaatkan dengan baik.
Ia menambahkan bahwa orang tua Arsyaka agar lebih semangat lagi dalam memberikan susu, telur, biskuit, dan snack dari BAAS agar bisa mencapai berat badan ideal anaknya.
Untuk usia Arsyaka yang sekarang masuk 13 bulan, seharusnya berat badan baduta tersebut harus 8 kilogram, sementara berat badan Arsyaka sekarang baru 6.8 kilogram.
Baca juga: Dinkes Solok luncurkan gerakan protein hewani tekan laju stunting
Sementara itu, Lurah IX Korong, Kota Solok Lega Junaidi Judan yang mendampingi penyaluran bantuan BAAS ke Arsyaka mengucapkan terima kasih kepada DPMPPA.
“Besar harapan kami agar DPMPPA melanjutkan program BAAS untuk ananda Arsyaka yang sebelumnya sudah diprogramkan selama 6 bulan," ujar Lega.
Pembina Posyandu sekaligus Tim Pendamping Keluarga (TPK) Stunting Kelurahan IX Korong Nofiarita juga menyampaikan harapan yang sama, agar bantuan diperpanjang, berhubung Arsyaka adalah keluarga risiko stunting (KRS) yang masuk dalam daftar Audit Kasus Stunting (AKS).
Orang tua Arsyaka, Irva Yuli Santi mengucapkan terima kasih kepada lurah, TPK, dan DPMPPA yang sudah memberikan bantuan untuk Arsyaka.
Baca juga: Dinkes Kota Solok bentuk tim audit percepat penurunan angka stunting
"Saya senang sekali, seandainya bantuan bisa diperpanjang,” kata dia.
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024