Kebijakan perpanjangan HGBT sudah pasti akan memberikan banyak multiplier effect seperti peningkatan tingkat utilisasi kapasitas produksi
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyampaikan keputusan pemerintah untuk memperpanjang program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atau harga gas murah di bawah 6 dolar AS per MMBTU bagi tujuh kelompok industri, bisa meningkatkan ketahanan atau utilitas industri keramik.
 
"Kebijakan perpanjangan HGBT sudah pasti akan memberikan banyak multiplier effect seperti peningkatan tingkat utilisasi kapasitas produksi," kata Ketua Umum Asaki Edy Suyanto di Jakarta, Senin.
 
Menurut dia, kemampuan daya saing industri keramik sangat bergantung pada kebijakan HGBT, serta kelancaran distribusi gas dari program ini.
 
Ia menyampaikan komponen biaya produksi keramik dalam penggunaan energi gas rata-rata mencapai 30 persen. Sehingga keputusan untuk melanjutkan subsidi gas murah industri sangat tepat guna meningkatkan kontribusi sektor keramik, serta meningkatkan nilai tambah perekonomian (economic value added/EVA), serta efek berkelanjutan (multiplier effect) terhadap pemajuan industri nasional.
 
"Asaki sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang telah memperpanjang kebijakan HGBT untuk industri keramik, ini tentunya sebuah katalis positif dan sebuah penantian yang telah lama ditunggu-tunggu oleh industri keramik," kata dia.
 
Menurutnya, selain meningkatkan utilitas produksi, keberlanjutan program ini juga bisa menarik investasi baru yang akan menciptakan lapangan kerja, peningkatan kontribusi pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penghasilan (PPH) badan, serta peningkatan kinerja ekspor.
 
"Semoga Kebijakan Perpanjangan HGBT 6 dolar AS per MMBTU dipatuhi oleh perusahaan gas negara dan tidak diberlakukan lagi AGIT (Alokasi Gas Industri Tertentu)," katanya
 
Sebelumnya, pemerintah memutuskan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau harga gas murah di bawah 6 dolar AS per MMBTU bagi tujuh kelompok industri dilanjutkan.
 
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas keberlanjutan dari kebijakan HGBT di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin
 
"Keputusannya HGBT itu dilanjutkan pada sektor eksisting yang sekarang tujuh sektor," kata Airlangga.

Baca juga: Perusahaan gas bumi minta kebijakan perpanjangan HGBT dievaluasi
Baca juga: Pemerintah diminta hitung dampak harga gas industri bagi hulu migas
Baca juga: Pakar: Kebijakan gas murah memberatkan APBN dan hancurkan industri

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024