"Mereka bukan saja berjumlah besar, tapi juga penentu masa depan negeri ini. Semua pihak berkewajiban untuk mendorong anak-anak muda mau berpartisipasi dalam pemilu mendatang. Jangan malah ada yang mengompori agar mereka tidak menggunakan hak suara alias golput," kata Hanif di Jakarta, Kamis.
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI ini menambahkan, Golput memang hak setiap warga negara, namun sikap ini juga disebutnya mencerminkan egoisme dan arogansi.
"Sistem demokrasi kita sekarang ini menawarkan banyak pilihan partai dan calon wakil rakyat di berbagai tingkatan. Masa iya sudah banyak pilihan begitu masih mau golput? Itu egois dan arogan, merasa dirinya paling baik sehingga semua partai dan semua caleg dianggap tidak ada yang layak," ujarnya.
Dia bersikukuh, "Seandainyapun semua dianggap buruk, pastilah ada yang terbaik di antara yang buruk itu. Kalau pukul rata semua buruk, itu jelas egoisme dan arogansi,"
Anggota Komisi X DPR RI itu mengatakan anak muda Indonesia yang bertanggung jawab pada bangsanya pasti akan menggunakan hak suaranya.
"Pemilu 2014 adalah momentum strategis bagi Indonesia. Kaum muda harus ikut pastikan agar pemilu mendatang berkualitas dan menjadi momentum kebangkitan Indonesia," kata Hanif sembari mendesak kaum muda untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya soal partai dan calon-calon peserta pemilu.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014