Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, merilis kamus bahasa Cirebon edisi pertama yang memuat sebanyak 5.000 kosakata daerah untuk melestarikan warisan kekayaan budaya di kota tersebut.
 
“Kamus ini menjadi kado istimewa bagi masyarakat, karena peluncurannya bertepatan dengan Hari Jadi Ke-579 Kota Cirebon,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya, di Cirebon, Senin.
 
Agus menjelaskan kosakata dalam kamus tersebut berasal dari kata-kata khas Cirebon, serta sebagiannya diambil dari bahasa Arab dan Indonesia.
 
Menurut dia, perpaduan ini mencerminkan keragaman dan kekayaan budaya yang telah melekat di Cirebon selama berabad-abad.

Baca juga: Pemkot Cirebon luncurkan program wadahi siswa angkat konten budaya
 
“Setiap kata dalam kamus ini seperti potongan sejarah yang mengisahkan perjalanan panjang kota ini,” katanya.
 
Ia mengatakan proses penyusunan kamus tersebut melibatkan sejumlah penggiat budaya serta akademisi, khususnya dari Lembaga Basa Cirebon dan Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon.
 
Agus menyampaikan bahwa keterlibatan tim tersebut untuk memastikan kamus ini tidak hanya akurat tetapi juga komprehensif, mencakup berbagai aspek kekayaan bahasa yang ada di Cirebon.
 
Kehadiran kamus ini, kata dia, dapat menjadi referensi penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengenal dan melestarikan bahasa Cirebon yang kini posisinya terancam akibat pesatnya kemajuan zaman.

Baca juga: Pemkot luncurkan “Cirebon Extrade Hub” buka akses ekspor UMKM
 
“Kami akan coba berikhtiar lagi bagaimana kemudian di edisi-edisi berikutnya lebih lengkap dan lebih komprehensif. Ini menjadi langkah pertama untuk pemerintah daerah dalam membuat kamus sendiri,” ujarnya.
 
Tidak hanya bentuk cetak, Agus menuturkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan kamus bahasa Cirebon secara digital yang bisa diakses dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat.
 
Menurut dia, langkah ini menjadi strategi penting, agar bahasa Cirebon dapat diakui sebagai bahasa daerah yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca juga: Pemkot Cirebon bangun museum topeng guna dongkrak kunjungan wisata
 
“Secara linguistik memang belum diakui. Padahal, bahasa Cirebon bisa berdiri sendiri sebagai bahasa daerah. Kami usulkan ke Kemendikbudristek untuk melihat aspek historis dari bahasa Cirebon,” ucap dia.

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024