Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa jenis bantuan sudah dikoordinasikan bersama Pemerintah Papua Nugini agar tepat sasaran
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo melepas bantuan kemanusiaan untuk korban bencana tanah longsor di Papua Nugini, serta bantuan untuk gempa bumi dan banjir bandang di Afghanistan, dengan pesawat udara dari Base Ops Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi secara simbolis menempelkan stiker bertuliskan "Humanitarian Aid from Republic of Indonesia" (bantuan kemanusiaan dari Republik Indonesia) pada paket bantuan yang nantinya dikirimkan dengan Pesawat Garuda Indonesia.
"Kita tahu pada 24 Mei 2024 telah terjadi bencana tanah longsor yang dahsyat di Provinsi Enga di Papua Nugini. Pada bulan Oktober 2023 juga terjadi bencana gempa bumi di Afghanistan yang menimbulkan banyak korban jiwa dan pengungsi," kata Presiden saat memberikan keterangan di Base Ops Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin.
Presiden menjelaskan, perubahan iklim dan pemanasan global telah menimbulkan anomali cuaca, sehingga memicu terjadinya berbagai bencana. Bencana tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Presiden juga menilai Papua Nugini yang memiliki kedekatan geografis juga turut menjadi alasan Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan.
"Ini kan saudara-saudara kita apalagi Papua Nugini kan tetangga dekat kita, sehingga saat terjadi musibah kita juga harus ikut -membantu- Papua Nugini dan juga di Afghanistan," kata Presiden.
Adapun jenis bantuan yang dikirim ke Papua Nugini senilai Rp18 miliar dalam bentuk obat-obatan, makanan tambahan dan hygine kit. Sementara itu, bantuan ke Afghanistan terdiri atas 10 item senilai Rp17,5 miliar.
Presiden berharap bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan beban, serta membuat para korban bencana alam di Papua Nugini dan Afghanistan bangkit kembali.
Kepala Negara juga berpesan agar delegasi yang menjalankan misi kemanusiaan dapat menjalankan amanah sebaiknya dan menjaga keselamatan selama bertugas dan kembali ke Tanah Air.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim bantuan kemanusiaan pemerintah Republik Indonesia ke Papua Nugini dan ke Afghanistan saya berangkatkan," kata Presiden.
Saat melepas bantuan kemanusiaan itu, Presiden didampingi Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa jenis bantuan sudah dikoordinasikan bersama Pemerintah Papua Nugini agar tepat sasaran.
Dari Jakarta, bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia akan dikirimkan ke Bandar Udara Internasional Port Moresby, untuk selanjutnya didistribusikan sendiri oleh Pemerintah Papua Nugini mengingat lokasi bencana yang cukup jauh.
Pemerintah mengonfirmasi hingga saat ini jumlah korban tanah longsor di Provinsi Enga Papua Nugini tercatat sekitar 670 orang, dan yang berstatus mengungsi 1.250 orang, serta terkait proses penanganan bencana, saat ini sudah dalam tahap rehabilitasi.
Berdasarkan data dari Direktorat Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri korban total gempa bumi Herat mencapai 1.480 orang meninggal dunia, 1.950 orang luka-luka, dan 275.000 orang terdampak dengan sekitar 10.000 rumah hancur total dan 225.000 rumah rusak berat.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024