Jika pengidap kusta sembuh dan bisa produktif kembali, artinya kita sudah bisa mencegah kemiskinan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengintensifkan pemberian bantuan terintegrasi untuk penanganan kusta di beberapa wilayah Indonesia.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta, Senin, bantuan tersebut meliputi pengobatan kusta, pembangunan lumbung sosial khusus pengidap kusta, penyediaan instalasi pengolahan air bersih bertenaga surya, serta pemberian Rumah Sejahtera Terpadu (RST) bagi pengidap kusta.
"Banyak saudara-saudara kita yang terkena kusta, kita putuskan membuat program penanganan kusta sebelum terlambat," ujar Mensos Risma.
Baca juga: Mensos bangun Lumbung Sosial untuk tangani kusta di Tanimbar
Baca juga: Mensos: Air bersih memutus sebaran kusta dan cegah disabilitas
Dia meyakini adanya keterkaitan antara kusta dengan kemiskinan. Ketika pasien pengidap kusta dikucilkan atau bahkan sampai ke tahap disabilitas fisik, kondisi tersebut akan menghilangkan produktivitas dan mata pencaharian pasien.
"Pengidap kusta kita obati sampai tuntas, secara bersamaan anggota keluarga yang lain dipisahkan agar tidak tertular,” katanya.
Pembangunan RST juga menjadi salah satu prioritas Risma guna menangani pengidap kusta. RST yang telah dibangun lantas menjadi tempat tinggal para pengidap kusta sehingga aktivitas makan, tidur dan mandi mereka terpisah dari anggota keluarga yang lain guna mencegah penularan.
Seperti di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kemensos membangun RST persis di depan rumah anggota keluarga pengidap kusta. Selain itu, pihaknya juga memberikan para pengidap kusta bantuan kewirausahaan dalam bentuk ternak ayam petelur dan bibit tanaman sayuran.
“Telur dan sayuran yang dihasilkan, kemudian bisa dijual atau dikonsumsi sendiri oleh pengidap kusta untuk menambah gizi mereka,” imbuhnya.
Selain bantuan RST, Kementerian Sosial juga melakukan terobosan dengan membangun instalasi pengolahan air bersih dan air layak minum bertenaga surya di beberapa daerah kejadian kusta.
Hal ini dikarenakan ada sebagian masyarakat, seperti di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan yang memanfaatkan air sungai kecil di dekat rumahnya untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), termasuk pengidap kusta. Karena digunakan bersama-sama dengan pengidap kusta, air sungai menjadi media penularan penyakit kusta bagi masyarakat sekitar.
"Saya siapkan pencegahan (kusta) yang sifatnya sekunder, jadi saya berikan bantuan air bersih," kata Risma.
Tidak hanya membangun pengolahan air bersih, ia pun memastikan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pengidap kusta melalui pembangunan lumbung sosial.
"Biasanya lumbung sosial disiapkan untuk penanganan korban bencana alam. Nah, kali ini kita buat untuk penanganan kusta. Jika Bapak Ibu kesulitan mendapatkan sabun, handuk dan perlengkapan lainnya, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan," katanya.
Di dalam lumbung sosial itu terdapat obat-obatan, alat makan, perlengkapan mandi, dan perlengkapan tidur untuk pengidap kusta.
Hingga saat ini Kementerian Sosial telah memberikan berbagai bantuan terintegrasi penanganan kusta di lima daerah, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Barito Kuala, Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Bantuan yang diberikan meliputi bantuan lumbung sosial khusus kusta sebanyak 9 titik, instalasi pengolahan air bersih sebanyak 6 titik, dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) sebanyak 7 titik.
Keseluruhan bantuan tersebut menjadi satu kesatuan bantuan yang saling terintegrasi dalam upaya menekan kasus kusta serta menyembuhkan pengidap kusta.
“Jika pengidap kusta sembuh dan bisa produktif kembali, artinya kita sudah bisa mencegah kemiskinan. Itulah yang menjadi prioritas kita bersama,” ujarnya.*
Baca juga: Risma lakukan terobosan bangun lumbung sosial atasi kasus kusta
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024